Pages

Sabtu, 04 September 2010

Ibu...

Ibu...sosok mu sungguh mulia...
Pengorbanan mu sungguh tiada terkira...9 bulan 10 hari kau mengandungku...kau berikan ku kehangatan dalam rahim mu....
Sakit karena ku tak pernah kau pedulikan...kala dg nakalnya ku tendang-tendang perutmu....hingga membuat mu meringis kesakitan...
Ngilu karena beban ku dalam rahim mu tak pernah menyurutkan langkahmu tuk tetap menunaikan kewajiban kepada Sang Pemberi Kehidupan...

Ibu...sosok mu sungguh tak akan tergantikan...
Berhari-hari bahkan berbulan-bulan sakit kau rasakan tapi tak ada keluh yang kau keluarkan....tapi dengan penuh kasih kau belai aku yg masih dalam perut mu seraya mengidungkan kidung kerinduan akan kehadiran ku di kelak kemudian...

Ibu...sosok mu tak akan pernah bisa terlupakan..
Hari yang kau tunggu pun telah datang....kau mengerang kesakitan...keringat dan darah bercucuran bahkan air mata disudut matamu tak bisa lagi kau sembunyikan...
Untaian tasbih menemanimu menjalani perjuangan demi kelahiran sang buah hati...

Ibu...sosok mu akan senantiasa terpatri dalam hati...
Tangis ku pun pecah...tak ada lagi sakit tergambar di wajah mu yang kelelahan...tapi senyum bahagia dan puji-pujian kepada-Nya...tatkala makhluk mungil itu telah berada dalam dekapan kehangatan mu...

Hari berganti hari...bulan berganti bulan...tahun demi tahun telah saling meninggalkan...sosok bayi mungil mu kini sudah tidak ada...yang adalah sosok wanita yang telah dewasa...karena tempaan didikan dan kasih sayang mu...

Tapi apa yang telah kuberikan kepada ibu ku...??
Hanya kesusahan dan kedukaan yang selalu ku suguhkan...
Dosa selalu membayang setiap dalam tidur ku...bagaimana agar ku dapat membahagiakan ibu ku...??
Meski tak pernah sepatah pun pinta terlontar dari sudut bibir mu...

Ibu...
Ketulusan mu dalam memperjuangkan hidup ku tak akan pernah bisa kubayar dengan apapun....
Keikhlasan mu dalam mengasuh ku tak ternilai dengan harta sebanyak apapun...

Ibu...
Kini sosok mu begitu renta...keriput diwajah dan kulitmu selalu membuat ku terluka...
Tak ada yg bisa kulakukan untuk membuat mu bahagia...bahkan kini kau pun kutinggalkan demi sebuah pengharapan...

Ibu...
Andai sekarang kau ada dihadapan ku...ingin ku simpuh dan mencium kaki renta mu seraya memohon maafkan segala kesalahan ananda mu...

Ibu...
Andai sekarang kau ada didepan ku...ingin ku tenggelamkan tangisku dalam pelukan hangat mu...seraya kurasakan degup jantung mu yang selalu membuat ku resah...

Ibu...
Andai sekarang ku bisa langkahkan kaki ku dihadapan mu...ingin ku rebahkan sejuta kerinduan ku dalam pangkuan mu...ingin kurasakan belai mesra tangan tua mu di rambut ku...

Ibu...
Andai kelak langkah ku membawa ku pulang kembali dalam pangkuan mu...ingin ku basuh sucinya kaki mu dengan air mata penyesalan ku karena teringat akan kenakalan ku...

Ibu...
Meski kini ananda jauh dari mu...tapi nama mu lah yang pertama ku sebut dalam setiap bait doa-doa ku...

Ibu...
Dengarlah kidung kerinduan ku akan hadir mu...
Betapa ku rindu derai tawa mu ketika kau mendengar cerita ku di rantau...
Betapa ku miris melihat kau menangis kala kau dengar diri ku terkapar sakit...

Ibu...
Kidung rindu selalu mengiri langkah ku sepanjang hari...
Tak bisa ku lupa sederetan nesehat mu kala keputusan ku tuk pergi mencari rezeki di bumi lain milik Sang Illahi Rabbi...
Tak bisa ku lena tatkala kau berusaha sembunyikan wajah sedih mu ketika kucium ke dua tangan mu...

Ibu...
Percayalah amanah mu akan selalu ku jaga...
Nasehat mu akan selalu ke ingat...
Petuah mu akan selalu ku semai dalam dada...

Ya Alloh Ya Rahmaan Ya Rahiim...
Ampunilah segala dosa dan salah ibu ku...jagalah beliau seperti beliau menjaga ku...
Sayangi lah beliau seperti beliau menyanyangi ku selama ini...Amin.

Wiwid Pr@dit@

0 Comments:

Post a Comment