Pages

Selasa, 28 September 2010

“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan(dengan bermacam-macam goncangan)sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al Baqarah : 214)



Cobaan d an ujian sesunggunya semua itu tidaklah akan terlepas dari kita manusia yang masih menjalani kehidupan di dunia. Karena sesungguhnya kesenangan, kesedihan, kebahagiaan, penderitaan, tawa dan air mata adalah warna dari kehidupan yang kita jalani didunia...dan semua adalah sudah menjadi ketetapan Alloh Azza Wa Jalla dan tidak lah dari kita satupun yang akan mampu menghalaunya.



Dan hanyalah ketebalan iman kita kepada-Nya dan kesabaran kita dalam menghadapi dan menjalani semua ujian yg tengah Alloh titipkan kepada kita akan menjadi benteng yang sangat kokoh dan kuat sehingga kita sebagai makhluk-Nya terhindar dari berburuk sangka kepada Alloh Ta'ala atas segala yang telah menjadi ketetapan-Nya.



Oleh karenanya dalam keadaan apapun kita sebagai hamba-Nya yang beriman harus senantiasa berbaik sangka dan yakin bahwa tidaklah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan suatu musibah melebihi batas kemampuan hamba-Nya dan tidaklah Alloh menciptakan penyakit tanpa penawarnya (obat)



" Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya. Dan Allah cinta dan ridha kepada orang yang sabar " (Al Baqarah ayat 286)



Karena sesungguhnya cobaan dan ujian yang datang adalah bentuk dan cara dari Alloh Azza Wa Jalla mencintai hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersabar atas segala yg telah menjadi ketetapan-Nya. Karena kesabaran itu adalah satu perkara yang sangat dicintai Alloh Subhanahu Wa Ta'ala...



“…Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Al Imran : 146) "



Dan sungguhlah bahwa kesabaran adalah salah satu perintah-Nya kepada kita sebagai makhluk-Nya...karena kesabaran kedudukan yang tinggi dalam agama islam.



“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar,..” (QS. Al-Baqarah: 153)



Karenanya marilah kita renungkan bersama bahwa sesungguhnya ketika ujian dan cobaan datang menghampiri kita akan ada hikmah yang indah dibalik semuanya. Karena sekali lagi bahwa ujian dan cobaan yg datang adalah bentuk dari Alloh mencintai makhluk-Nya. Dan semoga kita semua adalah tergolong hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersabar dalam segala ketetapan-Nya dan senantiasa mengagungkan kebesaran asma-Nya dalam keadaan apapun. Karena janji Alloh Subhawahu Wa Ta'ala sangatlah besar bagi hamba-Nya yang senantiasa bersabar.



Wassalam...



Wiwid Pradita



Salam semangat dan salam ukhuwah...mohon maaf bila ada kata-kata yang salah dan bila ada yg salah mohon dikoreksi...terima kasih........ ^_^

Minggu, 26 September 2010

Inilah hidup kawan

Setitik air sebutir padi
pena menulis di lembar kertas
belembar -lembar mengiringi sayap
selalu ada perlawanan dan perjuangan

Inilah hidup kawan
ada daging ada tulang
bumi merintih memanggil tebingnya yang menjulang


berlapis -lapis gemunung
di balik kabut yang selalu tafakur
yang besubuh di sejadah sepi
ada sesuatu yang tak terukur
sejenis kelembutan tapi bergigi

Aku belajar mengeja sepi
mengeja sunyi
agar darahku
menderiskan api
yang akan menuju titik
lubang yang abadi

Saat sunyi bersilang doa
serintis Asma-Nya menyayat langit
Melahirkan hening hakiki
Hening bulan yang kini
bukan yang dulu bukan yang nanti
yang tak terulang lagi

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (Q.s. Maryam: 96).


cinta adalah fitrah manusia.setiap makhluk Allah di muka bumi ini semua pernah merasakan pahit manis nya cinta mau yang muda dan tua pasti sudah pernah merasakan .bahkan terkadang ada cinta yang telah menjadi ikatan cinta yang abadi dan ada sebagaian ada yang terputus atau kandas di tengah jalan.

Namun walaupun ada kegagalan dalam cinta kenapa manusia tidak ada kapok nya dalam urusan cinta ? ^_^

wahai saudaraku ketahuilah bahwa pada hakikat nya dalam tubuh manusia terdapat hati yang di tanamkan kasih sayang oleh Allah Ta'ala gunanya untuk saling memberikan kasih sayang dan saling mencintai serta saling tolong menolong jadi tak akan pernah hilang atau di makan oleh waktu yang nama nya CINTA karena masalah cinta adalah masalah kedalaman hati manusia yang sangat sulit kita ketahui .

Dalam beberapa Firman dalam kitab Suci bahwa Allah Ta'ala menyatakan bahwa Dialah Yang memasukkan perasaan cinta dan kasih sayang ke dalam hati manusia. Misalnya, Allah telah menyatakan dalam ayat di bawah ini bahwa Dialah Yang mengum­pul­kan orang-orang beriman dan menyatukan hati mereka sebagai saudara.

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepa­da tali Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepa­da­mu ketika kamu dahulu bermusuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demiki­an­lah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.s. Ali Imran: 103).


Subhanallah Alhamdulillah segala puji bagi Allah atas petunjuk kasih sayang dan saling mencintai kepada sesama hamba nya, maka sudah seharusnya kita semua bersujud pada Allah dan bersyukur karena Allah telah memberikan kasih sayang pada kita semua .Allah maha adil semua makhluk nya di persatukan atau mendapat pasanagan hidup-Nya masing-masing karena semua cinta yang telah di beri Allah adalah atas kehendaknya.


“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cen­derung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demi­kian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Q.s. ar-Rum: 21).

Allah juga menyatakan bahwa Dia akan memasukkan perasaan kasih sayang di antara orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memusuhi mereka. Telah jelas bahwa Allahlah yang mengendalikan semua hati – baik orang-orang yang beriman maupun yang tidak beriman.

“Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Mahakuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.s. al-Mumtahanah: 7).



Wassalam ..


Andi Muhammad

Jumat, 10 September 2010

Jangan Kau Lukai hati InI

Untuk Bidadariku Bersabarlah dalam ketetapan Allah .....


Malam ini langit Jakarta tak lagi indah Karena dari pagi hari sampai dini hari langit tak lagi cerah tak seperti biasa nya , serta gumplan awan pun mengumpal sehingga mengelapkan kota Jakarta . aku terdiam meyasikan gelap nya kota Jakarta melalui jendela kamar kecilku,rintik hujan mulai turun menemani jiwa yang sedang di bakar oleh api daun-daun yang di guyur air yang berkah , sehingga butir –butir air yang menetes dari dedaunan membasih bumi menjadikan kerberkahan untuk penduduk bumi. Butir Air yang menentes di dedaunan itu seperti jiwa yang sedang menenteskan air mata yang membahsahi pipi .


"Aku bergurau dengan Tuhan ketika malam menjadi kelam. Ketika hujan turun dari langit seperti kaki-kaki merpati yang bermain di seng rumah. Ketika halilintar menyambar lalu cicak di pohon kelapa gemetar. Ketika sepi mencekam lalu aku mulai berpikir untuk berdiam diri merasakan pahit dan manis nya kehidupan , Tuhan menuntunku untuk kembali di jalan nya , sehingga aku bermain air yang keruh karena hujan belum reda sejak pagi dan aku menjadi lupa bunuh diri."

Dikamar yang berukuran 3 X 4 aku di temani spidol hitam serta lembar kertas, dan malam pun semakin kelam aku mencoba menuliskan sebait kata di lembar kertas putih , Oh , Tuhan mengapa engkau memberi kenyataan sebegitu pahit nya sehingga aku selalu di bakar api kecemburuan , serta mangapa engkau tidak persatukan cinta ini , apakah salah hamba padaMu sehingga engaku memberi keyataan yang sangat begitu pahit dalam kehidupan hamba,Sesungguhnya hamba memiliki niat untuk mensucikan wanita berjubah biru itu di ataskesucian namamu , tetapi Ya sudahalah mungkin pemberian Mu itumembuthkan proses,karena aku sadar bahwa engkau lebih mengetahui nya .


tetapi hati selalu bertanya dan selalu rindu padamu.Bahkan hingga kini aku selalu ucapkan itu padamu walaupun hanya ucapan yang kusampaiakn melaui sela doa agar Sang khaliq yang meyampaikan kerinduaan itu. Tapi tunggulah suatu saat, bila masanya aku sudah mampu menemuimu. Menatap wajahmu dan menghadirkan sejuta tawa untukmu. Mungkin hanya itu yang bisa aku beri untukmu, walau kamu selalu memberi apa yang aku inginkan dalam cinta ini tetapi hati ini meyakinkan bahwa kita suatu saat nanti akan bersatu. Untuk meniti jalan ini dengan hati yang saling mengasihi. Karena ini adalah ikatan suci yang akan kita jaga di suatu hari nanti.


Penantian pasti berakhir, perjumpaan pasti terjadi. Hanya soal waktu dan Rabb kita saja yang belum mentakdirkan nya untuk bersatu , Semoga Rabb menghadiahkan pertemuan yang berkesan , antara dua insan yang sama mengharapkan ikatan tali yang suci.Semoga derai-derai harap akan selalu muncul, di balik jiwa yang sangat masygul.


Biarlah penat selalu hadir. Mengusir rasa bengong yang sering mengalir. Biarlah lelah selalu menyapa, selama kamu bahagia disana . dan aku selalu memohon dan meminta ampunan, dari segala kekurangan dan ketidak mampuan aku. Tak banyak yang bisa diberikan, selain sesuap nasi dan secuil harapan. Cita-cita keluarga takwa, yang akan mengharumkan dunia. Dengan akhlak yang baik dan pekerti yang luhur.

Mari kita sama perkuatkan ketaqwaan kita kapada Allah , bahwa perjuangan ini tidak akan sia-sia . Didiklah hatimu dengan kenyataan yang ada walaupun cinta yang kita miliki masih pertaburan di kaki langit , Namun harapan yang aku miliki untuk bersama kamu sungguh sangat besar , karena aku ingin selalu bisa bersamaMu di waktu sedih dan senang dalam menjalani kehidupan fana menuju kehidpan yang abadi , yang akan Terang dalam kebenaran, dan tenang dalam kesederhanaan. Ingatkan ketika salah, karena alpa dan khilaf bisa datang kapan saja. Semoga pertemuan kita di maya , akan menjadi saksi kesungguhan kita meniti jalan Nya.amin


Tidaklah seorang perempuan menyakiti hati suaminya di dunia, kecuali istrinya dari kalangan bidadari akan berkata, "Janganlah engkau menyakitinya,sebab dia bagimu hanya tamu yang mampir, dan akan meninggalkanmu untuk berpaling kepadaku." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Karya : Andi Muhammad

Kerinduanku

Untuk calon bidadari dan malaikat kecil....

Jika tenggelam,
tenggelam aku di kedalaman indah samudera bahagia.
Jika tersesat,
tersesat aku di belantara damai senyum indah para dewi .

Ia cantik,
Ia manis,
Ia indah dan
aku suka

"Aku mencintaimu,
kerana agama yang ada pada dirimu.
Jika agama itu hilang darimu,
maka hilanglah rinduku
dan cintaku padamu."


Senyum indahnya terdiam
tenang di benakku kini.
Wajah indahnya kuhadirkan
kini sejajar arah pandangku

Berikan aku detik waktu sekadar untuk kembali melihat senyum manismu,
mendengar indah bahasamu menyejukanku.
Teringat pagi itu sapaan mu yang mengatarkan kerinduan .
Teringat sore itu sapaan mu mengatarkan goresan luka di jiwa serta qalbu .


Kesenanganku kini adalah kesenangan ombak yang berlari menepi ke tepian pantai. Kegembiraanku kini adalah kegembiraan jiwa yang melangkah menjauh dari belantara sepi Keheninganku adalah hening malam kelam tanpa purnama indah.
Kerinduanku tentangmu adalah kerinduan sahara pada hujan mencumbunya teramat mesra.

cahaya yg menjadi sinar pada pandangku,kini engkau pergi menjauh meninggalkan satu titik dimana aku menuju.Sedihku gelisahku mesti kujelma hari indah

Akan kubawa cerita
manis sang putri menari ke dalam tidurku mimpiku.
Dia indah seindah bintang,
dia anggun seanggunpurnama.
Disini aku bayangkan
senyumnya adalah puspa merah di taman indah.
Disini di hening malam tenang,
aku bayangkan kelembutannya adalah udara sejuk menenangkan

Senyum indah itu kuhadirkan disini detik ini. Sungguh tatapan itu sebening air sungai jernih. Kelembutan suara yang pernah kudengar adalah kesejukan dan kini tulisan tulisan yang tampak adalah dia yang kulihat searah pandang

Pada saatnya nanti akan aku sampaikan padanya bahwa kebahagiaanku yang sungguh adalah dia. Kerinduanku yang teramat sangat adalah seindah purnama di malam terang. Kekagumanku yang begitu luhur adalah seterang lembayung senja langit indah

Wanita, untuku, karenamu kedamaian itu hadir. Karenamu gelombang kerinduan kembali tenang. Karenamu keramaian begitu terasa hening menenangkan

Jika mulai teringat wanita hebat itu, kembali tunduk jiwaku pada hening tanpa batas. Semoga dia selalu berbahagia dikehidupan indahnya kini, esok dan seterusnya.

"Titah Cinta"

Tulisan kecil ini adalah ungkapan cinta, luapan jiwa sekaligus merupakan “proposal untuk Ibunda” agar restunya selalu. Barangkali ada suara hati yang sama diantara kita, sehingga aku tak sendiri. Terdapat luapan jiwa yang tidak jauh berbeda sehingga kita bisa berbagi. Selamat menyelami nurani kawan…

######
Bismillahirrahmanirrahim…

Assalamu’alikum Wr.Wb.
Apa kabarmu Ibu…? semoga selalu ada kekuatan jiwa yang melahirkan kekuatan tenaga dalam hidupmu. Hari ini ananda hanya ingin bebagi cinta untukmu, karena terkadang lisanku tak kuasa menggambarkan bahasa hati yang sebenarnya .

Ibu… tidak ada satupun teori yang sanggup untuk menggambarkan cintamu, kata-kata mutiara terindah pun tak bisa melukiskan betapa engkau mencintaiku. Rasanya tidak ada kesucian sesuci embun pagi yang bisa menandingi betapa tulus cintamu untukku.

Sekedar mengungkapkan cinta bertabur rindu, surat ini kutulis sebagai persembahan mulia untuk umi dan aby tercinta. Beralasan, sungguh tiada manusia spesial dalam hidupku yang berhak mendapatkan kehormatan tertingggi setelah Allah dan RasulNya, kecuali dua sosok agung yang telah membesarkan serta mendidikku dari kecil. Hanya Sang Maha mulialah yang mampu membalas kemulian yang selama ini kalian korbankan. Kesenangan dunia saja tidak pantas menggantikan segalanya, kenikmatan tiada tara berupa syurga Allah SWT mungkin itulah jawabanya.

Jika aku belum sanggup membalas kebaikan umi dan aby , benar-benar aku gantikan kebaikan itu dengan do’a penuh harapmu untuk keberkahan perjuanganku. Pengembaraanku tak tau kapan ujungnya, walau kusadari sesungguhnya penghujung itu hanya berada di bawah telapak kakimu. Namun aku ingin berbuat untuk hidup dan matimu. Sehingga aku butuh banyak hal untuk semua ini, sebab kelak engkau tidak butuh harta lagi kecuali kiriman do’a.

Wahai wanita yang paling ku cinta di dunia…
Mimpiku selalu kubaca dan kuterjemahkan terbata-bata disetiap tenggelam matahari menuju gelapnya. Kuambil separuh tenaga dari senyumu yang telah lama aku tinggalkan itu. Aku akan selalu bermimpi merindukan wajahmu karena itu adalah kekuatan bagiku.

Walaupun hanya mampu membaca rangkaian pesan singkat yang dikirimkan lewat ponsel genggam,atau dari kabar yang menyatakan engkau baik-baik saja saat menelpon, hal itu cukup membuatku tetap semangat. Namun ketika berita itu beralih menjadi nuansa kegalauan “Bunda sedang sakit Kanda...!” aku merasa seketika tubuhku lunglai kekuatan rapuh, semangat perjuangan terasa keropos, wajah riangku menghilang senyum manis menjadi garang.

Bunda....
Aku tau inti harapanmu, hanya ada ungkapan ”kapan kau akan kembali buah hatiku...?, Kapan kau akan datang untuk menghiburku...? Setelah sekian lama aku lepaskan engkau di sungai kehidupan, aku berharap tak ada buaya ataupun ular yang akan memangsamu nak...!”

Ibunda dan Ayahanda, membentuk generasi terbaik butuh waktu, sepuluh, dua puluh, tiga puluh, lima puluh tahun sekalipun belum cukup. Perlu proses dan kesabaran, butuh generasi penerus perjuangan. Aku tak ingin bercita-cita kerdil, sekedar mementingkan keluarga dan sanak famili. Manfaat jualah hendaknya diri ini untuk agama dan umat manusia. Para ulama terdahulu telah berkorban harta, darah dan nyawa demi dakwah, Aku malu jika arwah para syuhada mengejekku sebagai "pecundang".

Kita hanya mengorbankan rasa rindu saja, karna jauh dari sanak dan keluarga. Ibu-ibu di Palestina harus ikhlas dan merelakan buah hatinya menjemput syahid demi Islam. Karena mereka yakin, biarlah mereka berpisah sesaat di Dunia, toh syurga Allah lebih abadi. Seandainya pedih, kepedihan hanya beberapa tahun saja. Merasa sengsara, kesengsaraan akan berlalu, di dunia sekedar mampir semuanya akan berakhir.

Bunda...
Bila engkau bertanya “siapakah calon istrimu , sudah adakah …? sudah dewasakah dirimu? Sudah mampukah kau taklukkan dunia yang sering jadi mimpimu...? Sudah mampukah kau daki puncak tertinggi dari perjalanan hidup ini?” Aku akan menjawab “aku sudah mendapatkan wanita sesuia dengan keinginan aku dan aku sudah mendapatkan sebagian dari apa yang aku perjuangkan di medan dak'wah , namun perjalananku masih panjang, Karena aku ingin mengukir sejarah yang baik dan manfaat untuk hidup dan matiku”.

"Aku tau, Ibunda tidak butuh banyak hal selain bakti dan kasih sayang dariku. Namun, seisi dunia aku bentangkan dihadapanmu, aku tak akan bisa menggantikan segalanya"

Bersambung....

Selasa, 07 September 2010

untuk kesekian kali

untuk kesekian kali

ku susun bait-bait puisi

menerawang mengurai hati

mencoba memecah sunyi

gelisah diri yang kian menjadi

memupuk onak dan duri nan kian terpatri

harus kemana aku meniti

ditengah gelagak badai jahili



kenapa persahabatan menjadi cabaran

dan keikhlasan tak lagi jadi ukuran

keakuan dan keangkuhan

seolah menjadi panduan

tak ada kawan pun persahabatan

yang jadi rintangan hanyalah lawan



Tuhan . . .

kenapa kejahiiaan menjadi kebanggaan?

dan sebenar ajaran tak jadi pegangan

Tuhan... lindungi hamba dalam ketaatan

Amin...


Andi .Muhammad

Penyair Muda

Cerpen Andi .Muhammad Silakan Simak!


Jika aku bertemu Tuhan, maka yang pertama kulakukan adalah memprotesNya. MenyalahkanNya. MenggugatNya. Aku kecewa karena doaku puluhan tahun lalu Ia kabulkan. Aku sungguh terluka. Karena saat itu aku tak sungguh-sungguh berdoa. Aku tak serius. Hanya bercanda. Seperti kata penyair yang tegak berteriak. Seakan suaranya membelah langit. Meluluh-lantak bumi.

"Aku bergurau dengan Tuhan ketika malam menjadi kelam. Ketika hujan turun dari langit seperti kaki-kaki merpati yang bermain di seng rumah. Ketika halilintar menyambar lalu cicak di pohon kelapa gemetar. Ketika sepi mencekam lalu aku mulai berpikir bunuh diri. Tuhan menuntunku mandi ke kali, bermain air yang keruh karena hujan belum reda sejak pagi dan aku menjadi lupa bunuh diri."

Aku kecewa karena cita-citaku menjadi penyair Ia kabulkan. Apa enaknya jadi penyair? Dan sialnya ini menjadi semacam garis takdir yang tak mungkin kutolak. Tak bisa kusiasati. Ideku seakan mati. Puluhan perempuan menolak cintaku karena kebetulan aku penyair. Mereka tahu karena sering melihat namaku muncul di suatu gruop . Mereka membaca puisi-puisiku seakan membaca alur hidupku sendiri. Mereka kemudian sepakat mengatakan aku tukang gombal. Tukang tipu. Pembohong. Bahkan lebih dari itu, mereka menuduh pekerjaanku hanya menghayal belaka.

"Apa yang bisa kuandalkan darimu. Cinta tidak butuh puisi. Cinta tak memerlukan hayalan. Apa bisa kenyang dengan puisi?"
Siapa tidak kecewa disemprot seperti itu. Siapa tidak jengkel diremehkan seperti tai keledai yang bikin sengak jalanan. Tapi, apa benar aku hanya berhayal? Tidak! Aku tidak berhayal. Aku hanya bermimpi. Lalu apa bedanya hayal dan mimpi? Entahlah!

Menjadi penyair layaknya sebuah kutukan bagiku. Cita-citaku waktu kecil menjadi presiden. Tapi ketika kulihat presiden di negeriku tidak ada yang becus dan sunguh-sungguh serius mengurusi bangsa, aku jadi takut. Aku tak lagi bercita-cita menjadi presiden. Aku tak mau menjadi seonggok daging yang dicaci-maki karena gagal memberi kesejahteraan bagi rakyatnya. Apalagi jika kelak setelah aku menjabat, negeriku diliputi malapetaka karena hartanya kucuri, kukorupsi, kumakan sendiri, tentunya dengan mengeluarkan berbagai macam proposal fiksi. Maka cita-citaku kuubah menjadi pilot.

Aku sering membayangkan terbang ke mana-mana. Melihat dunia dari kaki langit. Jalan-jalan ke Eropa dan Amerika. Menunaikan ibadah haji ke Mekah setiap tahun. Atau sesekali mampir di Taj Mahal, tembok raksasa di Cina, bahkan ke Casablanca, sebuah kota di benua Afrika yang membuatku berdecak kagum karena nama itu menjadi nama parfum kesukaanku. Tentu enak bukan? Apalagi itu semua kulakukan gratis. Cuma-cuma!

Tapi cita-citaku menjadi pilot kugagalkan. Aku ngeri melihat belakangan ini di negeriku pesawat berjatuhan seperti daun di musim gugur. Ada yang hilang tanpa ketahuan rimbanya. Ada yang gagal take off karena mesin rusak parah. Bahkan ada yang jungkir balik ketika landing. Roda pesawat copot karena baut lupa dipasang. Belum lagi anganku jalan-jalan ke Eropa terancam gagal. Pesawat dari negeriku tidak diperkenankan terbang ke sana karena alasan keselamatan. Orang-orang Eropa tidak mau ambil risiko jika suatu saat hal-hal yang sangat ngeri terjadi. Misalnya saja, pesawat dari negeriku jatuh di kota Paris atau London karena mesin tiba-tiba mati.

Begitu juga keinginanku beribadah haji tiap tahun. Arab Saudi, sahabat terbaik negeriku, tiba-tiba berubah. Aku tak mengerti mengapa dia ikut-ikutan mem-black list pesawat dari negeriku. Burung Garuda mendapat lampu merah.

Membuat Menteri Goda Gado belingsatan seperti cacing kepanasan. Ratusan ribu jamaah haji akan ia gagalkan jika burung Garuda benar-benar tak diijinkan terbang ke Arab Saudi. Terang saja karena haji adalah area bisnis paling basah. Tak perlu keringat tapi uang akan melimpah. Begitulah barangkali. Karena hidup di negeriku sebagian besar diliputi oleh kata barangkali. Ah!

Lalu dalam keadaan seperti itu, menjadi pilot sama saja mimpi buruk. Tidak ada enaknya! O...aku mau jadi tentara saja. Oh...tidak! Aku tak mau jadi tentara. Dulu aku sering melihat mereka membunuhi mahasiswa. Entah mengapa, menyebut kata tentara saja bulu kudukku berdiri. Terang karena berita yang kudengar tentang mereka adalah yang jelek-jelek melulu. Mereka membunuh saudara sendiri di mana-mana. Bahkan baru-baru ini, di sebuah pelosok kota kecil jakarta utara ketika waktu tragedi tanjung priok , beberapa tentara menyarangkan peluru dengan bangganya ke dada rakyat tak berdosa. Dan konyolnya lagi, itu disanggah sebagai pelanggaran berat hak azasi manusia. Sungguh malang hidup di negeri penuh ironi!

Maka kutukan itu menjelmalah. Aku memilih menjadi penyair. Seorang penyair datang ke sekolahku. Membaca puisi-puisinya. Aku tak sadar bahwa yang dibaca adalah imajinasi bukan cerita hidup sendiri. Dalam puisi itu aku dengar penyair menjadi Dewa Penyelamat. Penyair berpakansi bukan saja ke Eropa atau Amerika. Akan tetapi ke planet Mars bahkan ke surga sekaligus. Penyair tidak hanya bercinta dengan perempuan-perempuan tercantik di dunia. Melainkan dengan Dewi Venus dan bidadari surga sekalian. Penyair bisa bolak-balik ke Mekah tiap hari untuk haji. Kudengar mereka sering bergurau dengan Tuhan ketika malam menjadi kelam. Sungguh enaknya bukan main. Tapi ternyata tidak begitu! Dan itu kusadari setelah aku dikerangkeng dalam dunia penyair dan tak mungkin lari.

Kusadari semua hanya imaji belaka ketika aku sudah benar-benar gila. Semua orang bilang aku tidak waras. Aku terjangkit maniak depresi sangat akut, sindrom bipolar. Suasan hati tak menentu dan berubah-ubah, dari euforia berlebihan menjadi putus asa tak hingga. Aku menjadi sangat tertekan dengan setiap imajinasi dalam puisiku. Dan aku mulai berpikir untuk mengakhiri semuanya dengan bunuh diri. Mengikuti jejak seniman seperti, Vincent Van Gogh, Herman Melville, Edgar Allan Poe, dan Virginia Woolf, yang gagal berperang dengan dirinya kemudian mengakhiri hidup dengan tragis. Seluruh waktu dan tenagaku hampir habis terkuras mencari jalan paling damai menuju mati, selain tanpa henti berpuisi.

Bagiku puisi adalah darah yang jika berhenti mengalir berarti aku telah mati. Nasib sial sungguh! Dalam puisi-puisiku aku bahkan menginginkan mati. "Aku ingin mati, Tuhan/ tuk menemu Mu//mari... mari sudahi sandiwara/ tak tahan kuingin bermesra/ kita bersua//hangus mampus/ diriku padaMu tak berdaya//rapuh lepuh/ diriku padaMu hilang musnah.//"

Detik-detik dalam hidupku adalah sakaratulmaut. Prosesi menuju mati. Aku memesan peti mati dari kayu jati. Melihat ulahku, Ayah mengurungku dalam kamar. Benda-benda tajam dijauhkan dari jangkauanku. Jendela kaca diganti kayu kemudian dipaku dengan keras. Pintu kamar dikunci, digembok. Di kamarku aku nyaris tak berteman. Kecuali dengan spidol hitam, kertas lusuh, pensil yang tintanya mewangi, dan tentu saja bayanganku sendiri yang sering kuajak diskusi.

Maka setiap aku ekstasi untuk mati, tidak ada hal lain kulakukan kecuali menulis puisi. Dinding kamarku adalah sahabat paling setia yang pernah kutemui. Dia diam saja ketika tanganku gatal kemudian menulisi kulitnya yang putih bersih dengan spidol hitam. Yang kutulis bukan hanya puisi sendiri, tapi juga puisi orang-orang terkenal seperti Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan Umar Khayyam.

"Di kamar ini pernah tinggal/ sebuah jiwa yang terus menyala.//Ditemani tawa-tawa palsu/ sambil tangan dan pena/ saling bersiasat untuk menulis apa saja/ di dindingnya;/ dinding tak jadi dicat merah!//"
"Kamar begini,/ 3 x 4 m, terlalu sempit buat meniup nyawa!""barangkali hidup adalah/ doa yang panjang, dan sunyi adalah minuman keras./ ia merasa tuhan sedang memandangnya dengan curiga;/ ia pun bergegas.//

"Bangunlah, Cintaku, bangun! Fajar cerlang tiba/ Reguk anggur perlahan-lahan dan petik kecapi/ Tak ada nyawa yang abadi di tempat ini/ Di antara mereka yang pergi, tak seorang pun kembali//" Aku lelah. Aku hilang arah. Aku frustasi. Aku ingin lekas mati.

Jika aku bertemu Tuhan saat ini, maka yang pertama akan kulakukan adalah menciumNya. MemelukNya. Berterima kasih padaNya. Aku sungguh beruntung karena doaku Ia kabulkan. Doa yang tidak serius untuk menjadi penyair. Aku sungguh beruntung. Melebihi apa yang akan kucapai jika aku menjadi presiden, pilot, atau tentara. Anugerah apa pula yang paling berharga bagi lelaki kecuali istri cantik penuh cinta nan setia? Ahai...! Hanya satu perempuan yang sungguh menerima cintaku. Dan aku tak butuh lebih dari itu.

"Mas tahu aku cinta karena apa?" tanya teman wanitaku . "Karena aku kasihan Mas mau bunuh diri?" jawabku.

"Bukan itu. teman ku jawab ; jatuh cinta karena puisi-puisi Mas yang menyentuh hati dan menggetarkan jiwa," ucap wiwid tersenyum dan lesung pipitnya menggodaku seketika. "Mas dapat inspirasi dari mana?" lanjutnya lagi.

"Inspirasi tak cukup membuat seorang penyair melahirkan karya. Ia mesti punya motivasi."

teman wanita ku mengernyitkan dahi. Pandangnya yang serupa cahaya bening bintang kejora mengarah padaku. Ia menunggu lanjutan kalimatku.

"Hidup yang direnungkan adalah inspirasi terbesarku. Dan senyummu adalah motivasi yang paling nyata," terangku dengan mimik sangat serius. Di luar malam makin lelap.
Cinta membuat kelihatan sederhana!*


Semoga sejak-sejak kata ini bisa menghibur antum semua dan ini adalah nuansa sastra .


Karya : Andi Muhammad

Minggu, 05 September 2010

"Indahnya Ukhuwah Islamiyah...."

Asalammualaikum warohmatulahi
wabarokatuh

Bismilahirohmanhirohim….



Ukhuwah Islamiyah sungguh indah bila kita bisa menelaahnya
dengan sederhana bahwasannya Allah Subhanahu
Wa Ta’ala menciptakan kita manusia berbeda-beda…



Indah karena adanya perbedaan tapi
terkadang sebagian dari kita menjadikan
perbedaan itu sebagai ajang untuk
sebuah perdebatan…..saling ingin menang sendiri dengan pendapat masing-masing….saling
merasa diri adalah benar….saling ingin menasehati….saling ingin membenarkan
pendapat dan ilmu yang dimiliki…saling debat…saling hujat….bahkan terkadang terlontar
kata-kata yang sungguh tidaklah pantas untuk diutarakan….tanpa satu sama lain
mau menyadari bahwa hanya Alloh Subhanahu Wa Ta’ala lah Sang Pemilik Kebenaran…Sang
Maha Sempurna…Sang Pemilik Ilmu yang diajarkan kepada kita…

Bukankah Ukhuwah Islamiyah ----
Persaudaraan Islam telah digariskan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan
Rasull-Nya melalui sabda-sabda-Nya dalam Agama-Nya dan tertuang dalam kitab suci-Nya, Al-Qur’an…kenapa kita tidak
berusaha mengamalkannya…???

“ Dan berpegangteguhlah kamu
semuanya pada tali (agama) Alloh, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah nikmat Alloh kepadamu ketika kamu
dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Alloh mempersatukan hatimu, sehingga
dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada
di tepi jurang neraka, lalu Alloh menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah,
Alloh menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. ( Q.S
3:103 )”

Sungguh begitu jelas Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala menjelaskan dalam firman-Nya…

Tidaklah seorang muslim dibenarkan
bila dia----

Menganiaya baik badan hati dan
perasaan saudaranya…


Menghinanya didepan umum maupun
tidak…mencemarkan namanya, memperoloknya mencaci maki dan mebuka aibnya didepan
umum…


Merendahkan keadaannya…meremehkan
keberadaannya serta menyepelekan baik dengan tingkah laku perbuatan maupun
perkataan…


Mendustakan, menipu dan mempersulit
keperluan-keperluannya…

Ukhuwah atau tali persaudaraan
tidaklah hanya diukur dari intensitas pertemuan antara kita tapi bagaimana kita
mengingat dan senantiasa mendoakan (Mengutip ungkapan seorang sahabat…)

dalam bait-bait kita bermunajat
kepada-Nya terselip baitan doa kita untuk sahabat, teman dan saudara kita meski
secara raga belumlah bisa berjumpa…


Dan ukhuwah juga diukur dari taqwa
seseorang dengan keikhlasan hati dan
buritan-burita yang terselip dalam sudut nurani…


Karena taqwa itu terletak dalam
hati….bagaimana kita apakah mampu mengendalikan diri dan menahan diri dari
maksud berbuat ataupun bersikap tidak terpuji kepada sesama saudara muslim…baik
secara perbuatan atapun perkataan….


Karenanya marilah kita bersama-sama memaknainya dan
menghayatinya bahwa sejatinya Ukhuwah itu laksana untaian tasbih yang
berpangkal tapi tidaklah berujung…..


Jadikanlah perbedaan pendapat itu
sebagai tempat untuk saling berbagi ilmu bukan untuk saling membenarkan
pendapat karena kebenaran hanyalah ada
pada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala….

Jadikanlah Ukhuwah ini sebagai
bukti kecintaan kita kepada-Nya dan juga Rasull-Nya…


Cukuplah Agama-Nya sebagai kita
tempat berpegang teguh dari segala gemuruh…


Cukuplah Indah ayat-ayat-Nya dalam
kandungan Al-Qur’an-Nya sebagai ajaran kita dalam menimba ilmu…


Karenanya marilah kita bersama
menjaga Ukhuwah ini….


Wasalammualaikum warohmatulahi
wabarokatuh…..


Note : Maaf yaaa….bila ada
salah-salah kata dalam menulis dan tidak rapi maklum penulis amatiran ditambah lupa g bawa kacamata he he he….lengkap dech...tapi semoga berkenan.......


I Love u all my brother and my
sister cause Alloh Subhanahu Wa Ta’ala…….Keep smile and spirit always…

Salam Ukhuwah……..Senyuuummmm
yuuuuuuuukkkkkkkk…….:-)

Wiwid Pr@dit@

Gerimis dan udara dingin menyapa bumi-Mu yang telah beranjak pagi...

Terasa menusuk tulang semilir angin yang mengantarkan wangi bau debu dan embun yang membasahi pucuk-pucuk dedaunan...

Jalanan pagi sedikit basah dengan tetesan air langit-Mu yang menyapa
hari kami sehingga bau debu tak lagi mengusik indera penciuman
kami....

Meski mendung menghalangi sang mentari menghantarkan sinarnya untuk menghangati raga-raga kami...tapi bisa ku rasakan hadirnya wajah Sang Kekasih melalui bisikan alam-Nya yang senantiasa bertasbih...

Merasakan keberadaan-Mu melalui luas indahnya langit-Mu yang tak terbatas...
Merasakan kehadiran-Mu dengan bumi-Mu yang tiada bertepi...
Merasakan kuasa-Mu dengan nyanyian alam dipagi hari...
Merasakan cinta-Mu dengan nikmat-nikmat diawal pagi...

Merasakan cahaya keagungan-Mu yang menembus relung-relung hati kami...memunculkan sebait doa dalam nurani...

Ya Alloh...Jernihkanlah hati dan pikiran kami sejernih embun dipagi-Mu...sehingga kami bisa menapaki hari kami di bumi dan laut-Mu yang tiada bertepi...

Ya Alloh...Cukupkanlah bagi kami bahwa kesempurnaan-Mu sebagai perlindungan dan penjagaan diri kami dalam menemukan jati diri meski harus menembus dalamnya cakrawala-Mu nun jauh tiada terbandingi...

Ya Alloh...Jauhkanlah hati kami dari rasa tiada mensyukuri nikmat-nikmat-Mu yang telah begitu banyak kami jelajahi...

Ya Alloh...Bukakanlah mata hati kami agar lisan dan perbuatan kami tiada menjahui syariat dan perintah-Mu...

Ya Alloh...Luaskanlah samudera kesabaran kami dengan cinta-Mu...redamkanlah gejolak kesombongan, keangkuhan dan ketamakan kami akan semua hal yang berbau duniawi...

Ya Alloh...Cukupkanlah rezeki bagi kami agar hati tiada terkotori dengan nafsu demi memperkaya diri hingga tiada menyadari bahwa dunia ini akan ada masanya untuk bertepi...

Ya Alloh...Jagalah langkah-langkah kami agar tak mengotori bumi-Mu denga noda dan dosa yang selalu mengikuti kemanapun kami pergi...

Ya Alloh...Jauhkanlah segala duka dan nestapa dan berikanlah secercah bahagia di wajah-wajah kami meski kami tiada pernah setia dalam mencintai-Mu...

Ya Alloh...Selamatkanlah kami dari segala musibah dan bencana yang datang meski kami tiada pernah sempurna dalam mencintai-Mu...dan cukupkanlah bagi kami kuasa-Mu sebagai kekuatan kami...

Ya Alloh...Selamatkanlah kelak kami diakhirat-Mu dari pedihnya siksa api neraka-Mu...dan naungilah kami dengan rahmat-Mu agar kelak kami bisa menciumi wangi surga-Mu...

Ya Alloh...Sematkanlah beningnya embun pagi-Mu dalam kepingan-kepingan hati kami hingga sejuk menyusupi raga-raga kami...

Ya Alloh...Terimalah shalat kami, rukuk kami, sujud kami dan amalan-amalan kami dan ridhoilah kehidupan kami kemarin, sekarang dan esok dikemudian hari...

Amin.

Wiwid Pr@dit@

Taubat dalam sujudku...

Asalammualaikum warohmatulahi wabarokatuh...

Bismilahirohmanhirohim...

Sejenak ingin kembali kugoreskan pena diatas kertas putih yang selalu menjadi sahabat setiaku...sekedar ingin berbagi tentang resah dan gelisahku memikirkan dosa dan kesalahanku...

Roda kehidupan terus berputar, dari detik ke menit...dari menit ke jam...dari jam ke hari...dari hari ke minggu...dari minggu ke bulan...dari bulan ke tahun...terus dan terus berputar selagi Sang Pemilik Kehidupan belum berkenan menghentikan...

Namun banyak sekali dari kita, manusia...yang enggan bahkan tidak mau sejenak diam dan merenung...
Bahwa semua yang ada didunia ini adalah bersifat sementara...semuanya memang nyata tapi tidaklah kekal dan selamanya...kita terus tenggelam dalam asiknya dunia tanpa kita sadar bahwa setiap detik dari waktu kita hanya dipenuhi untuk berbuat dosa, dosa dan dosa....

Cobalah sejenak pejamkan mata kemudian tanyalah pada sudut hatimu yang paling dalam...pernahkah ada tanya :
" Apa yang telah ku persembahkan kepada Sang Pemberi Segalanya, Dzat yang telah membuat kita ada...yakni Alloh Subhanahu wa Ta'ala...sebagai bukti begitu takutnya kita kepada-Nya...
Apa yang telah kita ambil dari contoh akhlak dan budi pekerti junjungan kita Nabi Muhammad SAW terkasih...sebagai bukti kecintaan kita kepadanya...

Tidaklah munafik sebagian besar dari kita, manusia yang terbesit tanya itu dihati hanya saja ego dan ketamakan kita akan nikmat dunia yang selalu menutupi mata...
Kita tenggelam dalam gemerlap dunia...yang penuh dengan kenikmatan dan kepalsuan belaka...tanpa kita mau menyadarinya bahwa semua ini akan ada akhirnya yakni "KEMATIAN"...
Semua akan kembali kepada-Nya...dan akheratlah kehidupan yang sebenarnya...Kekal dan Selamanya...

Maka janganlah sekali-kali dari kita berputus asa dari dosa-dosa karena pintu taubat-Nya senantiasa terbuka bagi kita semua hamba-Nya yang mau berusaha untuk kembali kepada jalan-Nya...Seperti sabda Rasulullah SAW :

"Sesungguhnya Allah membentangkan tangan rahmat-Nya pada waktu malam supaya bertobatlah orang-orang yang berdosa di malam hari, hal ini berlangsung hingga matahari terbit dari barat" (HR. Muslim dari Abu Musa Al-Asy'ari)

Karena sesungguhnya bila kita sejenak menyisihkan waktu kita untuk merenungi dosa-dosa dan kesalahan kita...akan kita rasakan bahwa sesungguhnya meninggalkan dosa lebih mudah daripada bertaubat.

Wahai orang yang banyak berbuat dosa, sesungguhnya ayahmu (Adam a.s.) dikeluarkan dari surga karena hanya satu dosa...

Wangikanlah diri kalian dengan istighfar , janganlah bau busuk dosa mencemari kalian.
Karena sesunggunhya Istighfar menggugurkan dosa-dosa seperti gugurnya dedaunan.
Seperti dalam firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala :

" Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya,
kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang, Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya
untuk (kemudharatan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.
(Q. S An-Nisaa : 110-111)

Ya Alloh...tunjukanlah kepadaku kebaikan-kebaikan-Mu dan bimbinglah aku pada jalan yang lurus...

Ya Alloh...perlakukanlah aku dengan ampunan-Mu dan janganlah Engkau perlakukan aku dengan keadilan-Mu...

Ya Alloh...sesungguhnya dosa-dosaku tidak merugikan-Mu dan curahan rahmat-Mu tidak mengurangi-Mu...maka ampunilah aku apa yang tidak merugikan-Mu, dan karuniailah aku apa yang tidak memberikan keuntungan bagi-Mu...

Ya Alloh...curahkanlah waktuku untuk memenuhi tujuan penciptaanku (beribadah), dan janganlah Engkau sibukan diriku darinya karena sesungguhnya Engkau telah menjamin bagiku dengannya...Jangan Engkau tolak aku padahal aku memohon kepada-Mu dan jangan pulalah Engkau siksa aku padahal aku memohon kepada-Mu...

Ya Alloh...aku memohon ampunan kepada-Mu atas apa yang aku miliki, dan aku menganggap baik apa yang tidak aku miliki...

Ya Alloh...Ampunilah isyarat lirikan mata, ketergelinciran ucapan, nafsu hati dan kekeliruan lidah (Perkataan)

Amin...

Wasalammualaikum warohmatulahi wabarokatuh...

Wiwid Pr@dit@


" Catatan hati dikala sendiri..."

Waktu terus bergerak maju meninggalkan seribu langkah yang telah lalu...menjalani hari yang penuh dengan liku dan jalanan yang sungguh berdebu...
Mencapai satu titik yang terkadang menyisipkan kisah yang sungguh pilu...sehingga bening-bening itu selalu setia menggantung disudut mataku...

Bening yang selalu kurindu bila kuingat akan semua dosa-dosaku...
Bening yang selalu kutunggu kala sedih dan sepi menghampiriku...
Bening yang selalu setia menghiasi mataku kala rinduku memuncak dalam malam-malam-Mu...
Bening yang menghantarkan berjuta rindu dalam pelupuk mataku...

Kerinduanku akan rakhmat dan hidayah-Mu...

Kerinduanku akan mereka yang selalu ada disampingku...

Kerinduanku akan hidup baru yang akan membuatku terpaku dalam dekapan rindu...

Kerinduaku akan melepas rasa sepi dan sedihku...

Kerinduanku akan canda dan tawa bahagia yang selalu mewarnai hidupku...

Penaku terus bergerak menyusuri setiap ruas dalam buku ku...mencoba menggoreskan sejuta rasa yang mengusik kalbuku...

Rasa yang selalu datang menghampiriku...

Rasa yang selalu muncul setiap sepi menyergapku...

Rasa yang selalu setia hadir setiap kualunkan kalimat suci-Mu...

Rasa yang selalu mengusikku bila penghujung malam-Mu mencumbui ragaku...

Rasa yang selalu membelai telingaku bila panggilan-Mu mengajakku tenggelam dalam sujud-sujud panjangku....

Jarum jam tak sedetikpun berhanti melaju...meninggalkan sisa-sisa malam-Mu yang syahdu...berganti dengan sinar mentari-Mu yang selalu taat akan semua titah-Mu...
Kakipun kembali melangkah diatas bumi-Mu...bergerak mencari karunia-Mu dibawah naungan birunya langit-Mu...

Perlahan kususut bening disudut mataku...tak pantas rasanya pagi-Mu kusambut dengan sedihku...gejolak dalam kalbuku biarlah hanya Engkau Yang Tahu...Karena-Mu lah pemilik dari sekeping hatiku....Yang Berkuasa membolak-balikan setiap sudut dalam nuraniku...

Sedih dan laraku biarlah hanya dengan-Mu kuingin mengadu...

Duka dan nestapaku biarlah hanya dalam sujud kepada-Mu kuingin tersedu...

Tawa dan bahagiaku biarlah hanya dengan cinta dan rakhmat-Mu ku tersipu...

Sebait doapun pelan mengiringi langkahku...

Ya Alloh Ya Tuhanku...

Lepaskanlah hatiku dari dosa dan khilah serta kesalahanku...

Lepaskanlah hatiku dari rasa pilu dan kekosongan dalam bilik setiap waktu...

Lepaskanlah dari segala duka dan kesedihan yang ingin menghampiriku...

Lepaskanlah dari segala beban yang menempati pundak ku...

Lepaskanalah dari segala penyimpanan lara dan nestapa...

Lepaskanlah dari perkawinan hawa dan nafsu yang merasuki raga...

Lepaskanlah dari segala gundah yang melanda jiwa...

Lepaskanlah dari segala yang noda yang akan mengeringkan iman dalam dada...


Ya Alloh Ya Tuhanku...

Karuniakanlah kepadaku rakhamt dan hidayah indah-Mu...

Karuniakanlah kepadaku ampunan-Mu terhadap dosa dan salahku...

Karuniakanlah keteguhan iman kepadaku agar tak pernah berpaling hatiku dari-Mu...

Karuniakanlah segala kebaikan-Mu agar sabar dan ikhlas-Mu selalu menemaniku...

Langkah ku bergerak meninggalkan jalanan yang mulai berdebu...tapi masih bisa kucium wangi subuh-Mu dalam embun-embun yang mulai mengering...

Ada sejuta rasa tak sabar menunggu bila malam-malam-Mu telah berganti dengan teriknya matahari siang-Mu...

Ada terselip rasa takut yang membuatku kalut bila tak sampai langkahu dalam syahdunya malam-Mu...

Karena hanya dalam malam-Mu ku temui pucuk-pucuk cinta yang biru...

Karena hanya dengan malam-Mu ringan terasa beban dipundak ku...

Karena hanya dengan malam-Mu gelisah dalam hatiku bisa membisu...

Karena hanya dengan malam-Mu aku bisa bertumpu dalam doa kepada-Mu...

Karena hanya dengan malam-Mu nestapaku bisa berlabuh dalam sujud kepada-Mu...

Karena hanya dengan malam-Mu kutemui segala obat tentang cinta, rindu yang mengusik kalbu...

Wiwid Pr@dit@

Asalammualaikum warohmatulahi wabarokatuh...

Bismilahirohmanhirohim...

Semilir angin malam-Nya masuk perlahan menyusup melalui celah-celah jendela kamarku...
Seolah ingin menyampaikan pesan melaluinya dan menuntun tangan tuk kembali menggerakan pena ku...dan berjalan menyusuri setiap ruas badan dalam bukuku...
Merangkai kata-kata indah tentang cinta berharap mengantar kantuk dimataku...hingga tidur kan melelapkan ragaku...

C.I.N.T.A....
Entah mengapa begitu mudahnya bila tangan ini mulai merangkai kata indah penuh makna....
Cinta...Apakah aku sedang jatuh cinta...??? Atau diriku telah menjelma menjadi seorang pujangga cinta...??? Tapi kurasa bukanlah keduanya...

Semua ini kurangkai dan kupersembahkan untuk mereka dua insan yang saling mencinta...
Mereka yang saling mencinta dengan berharap bisa menyusuri perjalanan cinta yang penuh dengan keridhoan-Nya...
Mereka yang berharap kelak bisa membuktikan tujuan cinta mereka...Yakni bersatu dalam Ikatan Suci Pernikahan sesuai dengan perintah-Nya dan Sunna Rasull-Nya...

Sejenak cobalah kita renungkan bersama
Pejamkan mata sejenak
Letakan tangan didada
Hiruplah nafas secukupnya
Kemudian hembuskanlah perlahan
Dan bukalah mata kalian
Apakah yang kalian temukan tentang cinta...???

Pernakah terlintas dalam diri kalian sebuah pertanyaan " Apakah cinta hadir sebelum pernikahan atau sebaliknya cinta hadir setelah sampai digerbang pernikahan...???"

Apakah jawaban kalian...???

Seringkali jawaban kita memiliki banyak perbedaan...
Sebagian dari kita adalah :

# Yang Pertama #

Pernikahan dibangun atas dasar cinta...yang diawali dari perkenalan, kemudian pendekatan (PEDEKATE bhs anak jaman sekarang....^^) lantas menyatakan cinta kemudian berikrar bersama *KITA PACARAN*
Setelah itu hubungan terus berjalan...waktu terus berputar...hari berganti minggu...minggu berganti bulan dan bulanpun berakhir dengan tahun...hubungan pacaran terus berjalan bahkan terkadang banyak yang melewati batasan...melanggar aturan...melewati pagar syariat-Nya yang telah ditetapkan...meski akhirnya berujung di * PELAMINAN/PERNIKAHAN *

Setelah semua itu dijalankan dan tercapai tujuan kalian pacaran apa yg akhirnya kalian temui dalam pernikahan....???
Akan banyak tanya menggantung disudut perasaan...

Dimanakah cinta kita yg sebelumnya...?

Hilang kemana cinta yang dulu itu...?

Kemanakah cinta itu pergi...?

Dimanakah cinta itu bersembunyi...?

Lalu apa rahasia dibalik semua itu...?

Karena lamanya proses pacaran yang tiada dalam ketetapan-Nya bahkan banyak hal-hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan sering dilanggar maka ketika pelaminan dan berujung pernikahan akan timbul rasa "BOSAN" diwarnai gejolak pertengkaran bahkan terkadang jalan pintas menjadi pilihan "PERCERAIAN"
Sungguh fenomena yang sering kita temukan dijaman sekarang...

Lantas bagaimana sebagian dari mereka lagi...apakah jawabannya...??

# Yang Kedua #

Pernikahan tidak selalu harus melalui proses pacaran...ada cara yang jauh lebih sopan dan pastinya sesuai dengan ajaran dan berkiblat kepada syariat-Nya yang telah ditetapkan... " TA'ARUF, KHITBAH kemudian WALIMAH"

Dari proses inilah " Cinta Dewasa " yang sesungguhnya disuguhkan...
Dimana cinta dewasa tidak akan menghilang dengan perubahan kebutuhan, karena cinta dewasa adalah perlindungan kepada pasangan yang saling menerima pasangan hidupnya apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan....

Jika ada yang menyatakan bahwa cinta tidak akan tumbuh bila tidak pacaran, itu adalah salah besar..."Witning Tresno Jalaran Kulino" begitu pepatah jawa mengatakan...Justru cinta yang sebenanya akan tumbuh bila dijalankan sesuai dengan aturan-Nya...Cinta yang tidak akan melebihi cinta kita kepada-Nya dan Rasull-Nya...

" Tiga hal yang apabila terdapat pada dirinya seseorang, maka Ia mendapat manisnya iman yaitu Alloh dan Rasull-Nya lebih dicintai olehnya daripada selain keduanya "
( H.R Bukhari dan Muslim )

Ya...tujuan cinta yang sungguh indah...berjalan bersama melangkah dalam ibadah... Menggapai bersama surga-Nya yang indah...
Tidak akan ada lagi kata " AKU dan SAYA "...tapi yang ada adalah kata " KITA " bersama akan menggapai cinta yang indah berlandas atas keridhoan-Nya...
Karena sesungguhnya cinta itu adalah :

Cinta itu keseriusan

Cinta itu keridhoan

Cinta itu tolong menolong

Cinta itu kerja sama

Cinta itu disyariatkan dan sikap

Cinta itu perasaan yang mendalam

Cinta itu nyata dan penerimaan

Cinta itu merendah diri dan menerima dan...

Cinta itu kekuatan...

Itulah cinta yang sesungguhnya...
Cinta yang indah dan akan bermuara dalam tasbih taatnya beribadah kepada-Nya...

“ Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ar Rum:21)

Catatan : Tidak berarti yang menulis ini juga telah bisa menjalankan seperti apa yang telah dituliskan tapi selalu berusaha untuk menjalankan apa yang sudah menjadi ketetapan dari Sang Pemilik Kahidupan, Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
Karenanya marilah kita saling belajar bersama dan pesan yg akan selalu saya sampaikan dalam setiap catatan..."Belajar tanpa ada perdebatan tapi saling mengingatkan tentang kebaikan dan saling melengkapi kekurangan sesama teman adalah bukti dari tali ukhuwah dalam persaudaraan" Maaf bila ada salah-salah kata dan ucapan Seyuuuummmmm.........^____^

Sumber catatan : Fiqih Cinta, Jamal Madhi.

"Hiduplah dengan cinta, Hiduplah dengan perjuangan, Hiduplah dengan kesabaran, dan Hargailah nilai kehidupan"

Wasalammualaikum warohmatulahi wabarokatuh dan Salam hangat ukhuwah selalu.

Wiwid Pradita

Sepatah kata penuh makna ...
Merintis hati dalam puisi....
Terpendam dalam rasa rindu di kalbu.....
Menanam waktu untuk bertemu....
Keluargaku Yang selalu Ku rindu...
Bahagia ku bersamamu ......


Peluk kasih di kesunyian hati ...
Hangat cinta penuh sayang .....
Hadir bintang dalam bederang malam ....
Hilangnya sepi meninggalkan sendiri ....
Memori indah nan selalu menemani ...
Erat..terpatri di hati ...
Menuju bahagia yang hakiki ....
Dan Hanya kepada Mu Ya RoBBI kami Berserah diri .....

Asalammualaikum warohmatulahi wabarokatuh...

Bismilahirohmanhirohim...

Salam
hangat kembali kutitipkan lewat bahasa alam-Nya yang indah untukmu
wahai elangku...Elang yang kelak akan singgah di rumahku dan membawakan
ku sebuah "Kunci Rumah" yang sederhana...
Kunci yang kokoh dengan keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya...

Meski
kini keberadaanmu masih begitu jauh dariku...aku akan selalu setia
menunggumu untuk kita bersama mengepakan sayap mengarungi bahtera
kehidupan bersama mutiara cinta kita dan juga amanah-Nya...

Kuharap bait puisi diatas akan mengingatkan mu kembali kepadaku...
Tentang
mimpi dan harapan kita bersama dalam hangatnya keluarga kecil yang
sederhana tapi penuh dengan tawa bahagia karena karunia indah dari Sang
Maha Perkasa...

Meski sekarang aku tidak tahu dimana
keberadaanmu dan bagaimana keadaanmu...tapi setiap hari ada gelisah
yang menggangguku...dengan harap cemas aku menunggumu...menunggu kidung
cinta kita bertasbih bersama dengan bentangan cinta dan keridhoan-Nya...

Siang-siang-Nya
kulalui dengan kesendirian dalam kemandirian bukan dengan kemanjaan
dalam kepasrahan...meski terkadang kelelahan selalu ada tapi semua akan
sirna kala malam-malam-Nya kembali menyapa...karena dengan
malam-malam-Nya aku bisa leluasa bercumbu dalam bait-bait doa bermohon
kepada-Nya...

Mengurai doa dalam sujud demi sebuah keinginan
yang belum terwujud karena terjalnya tebing yang harus kita lalui
menapaki hari dengan sendiri...KAU yang ada disana dan AKU yang setia
menunggumu disini...

Bermohon hanya kepada-Nya demi cita dan
keinginan kita...agar kehendak-Nya membuka jalan untuk kita segera
melabuhkan cinta dalam dekapan halal Perintah-Nya dan Sunnah
Rasull-Nya...

Dengarlah duhai Dzat Pemilik Hati kami...Dzat Yang
Maha Kuasa dalam membolak-balikan hati kami...ada kidung cinta nan suci
dua anak manusia yang mengharap bentangan rahmat-Mu untuk menuju
kebahagiaan kami dalam keridhoan-Mu.

Dengarkanlah duhai Sang
Pemilik Alam, Sang Pencipta Cinta dari Semua Cinta Yang
ada...Jauhkanlah cinta kami dari segala angkara dan noda yang akan
mengotorinya...hingga terbentang naungan rahmat-Mu bagi kami semua
hamba-Mu yang ingin melantunkan bait cinta penuh dengan ketaatan akan
semua perintah-MU...


Dedicated : Untuk semua teman dan
sahabat yang belum menikah dan mau menikah...semoga bentangan
rahmat-Nya senantiasa bersama mu untuk meniti kehidupan yang
baru....^___^ (Mudah-mudahan suka...dan tentunya ini adalah harapan ku
juga ^__^....Amin Ya Alloh Semoga Engkau Berkenan Mengabulkan
Doaku...Untuk Keluarga Kecilku Kelak Aku Sungguh Merindukan Hadirmu
Untuk Menemaniku dan Juga Melengkapi kebahagiaan ku bersama "Ndut"
Ku....)

Wasalammualaikum warohmatulahi wabarokatuh...

Wiwid Pr@dit@

Sabtu, 04 September 2010

Sekeping hati...

Asalammualaikum Warohmatulahi Wabarokatuh...

Alloh SWT memberikan kita dua kaki, dua tangan, dua mata, dua telinga dan dengan semuanya kita bisa melakukan apa saja...menikmati segala keindahan yang menjadi milik-Nya...

Tapi DIA hanya memberikan kepada setiap dari kita "Sekeping Hati"...

Hati adalah...
Hal yang paling menakjubkan pada diri setiap manusia, karena hati merupakan sumber hikmah dan sekaligus lawannya...

Karena dalam Hati...
Jika timbul harapan maka ketamakan akan menundukannya...
Jika ketamakan telah berkobar ia akan dibinasakan oleh kekikiran...
Jika ia telah dikuasi oleh keputusasaan maka penyesalan akan membunuhnya...
Jika ditimpa kemarahan, menjadi-jadilah amarahnya...
Jika sedang puas ia lupa menjaganya...
Jika dilanda ketakutan ia akan disibukan dengan kehati-hatian...
Jika sedang dalam kelapangan (kaya) maka bangkitlah kesombongannya...
Jika mendapatkan harta, kekayaan menjadikannya berbuat sewenang-wenang...
Jika ditimpa kefakiran ia akan tenggelam dalam kesusahan...
Jika laparnya menguat kelemahan menjadikannya tidak mampu berdiri tegak...Dan...
Jika terlampau kenyang perutnya akan mengganggu kenyamanannya. Dan sesungguhnya setiap kekurangan akan membahayakan, dan setiap hal yang melampaui batas akan merusak dan membinasakan.

Ketahuilah!! Sesungguhnya diantara bencana ada kefakiran, yang lebih berat daripada kefakiran adalah penyakit badan adalah dan yang lebih berat dari penyakit badan adalah penyakit hati. Ketahuilah!! Sesungguhnya diantara kenikmatan adalah banyak harta, yang lebih utama daripada banyak harta adalah kesehatan badan dan yang lebih utama daripada kesehatan badan adalah ketaqwaan hati.

Karenanya sudah sepatutnya kita bersyukur karena hanya diberikan satu hati oleh-Nya...
Pernahkah terbanyang andai setiap dari kita memiliki lebih dari satu hati sementara dengan satu hati saja kita sering dihinggapi banyak penyakit...?
Kesombongan dan ketamakan akan harta yang berlimpah...membuat kita sayang bersedekah...
Kesombongan akan paras dan wajah yang indah dan menawan membuat kita enggan menghapus kosmetik yang sudah terlanjur terpoles diwajah untuk sejenak dibasuh dengan air wudhu-Nya...
Kedengkian dan iri hati yang selau timbul setiap saat tatkala kesuksesan dan keberhasilan belum berkenan menghampiri kita tapi lebih memilih berkawan dengan sahabat-sahabat kita...hingga membuat kita lebih memilih mengejar dunia tanpa sejenak berdiri shalat kepada-Nya untuk bekal kelak di akherat-Nya...

Coba diamlah sejenak dan tanyailah Sekeping Hati yang telah DIA berikan kepada kita...
Tanyalah hati tentang segala perkara tadi...karena sesungguhnya ia adalah saksi yang tidak akan pernah menerima suap...karena sebaik-baiknya hati adalah yang paling ingat.

Maka nyalakanlah hatimu dengan adab, sebagaimana nyalanya api dengan kayu bakar.

Sesungguhnya bila kita berhasil bertanya kepada sekeping hati ini....bahwa Cinta Hati adalah harta yang paling bermanfaat bila dibandingkan dengan gepokan rupiah yang tersimpan dibrankas...batangan emas yang nilainya setiap tahun bertambah...Banyaknya dolar yang kita investasikan sebagai saham...rupa dan wajah yang selalu dipoles kesalon demi mendapatkan kepuasan akan kecantikan dan ketampanan...

Adakah itu bermanfaat bila hati selalu dikotori dengan keberadaan perkawinan antara hawa dan nafsu...???
Rasa ingin disanjung sebagai sang kaya...
Rasa ingin dipuji sebagai sicantik nan seksi...
Rasa ingin dipuja sebagai sitampan yang rupawan...

Karena sesungguhnya hati memiliki keinginan, kepedulian dan keengganan. Maka, datangilah dia dari arah kesenangan dan kepeduliannya. Sebab jika hati dipaksakan ia akan buta...

Cobalah tengok pada nuranimu niscaya dia tiada akan pernah berbohong...
Kata Hati selalu ingin berbuat baik kepada sesamanya...
Kata Hati selalu ingin memberi kepada si fakir dengan harta yg kita miliki...
Kata Hati selalu ingin bersuci dengan wudhu untuk mendirikan shalat kepada-Nya...
Kata Hati selalu ingin bersikap rendah hatilah meski kemewahan harta dan ketampanan atapun kecantikan menjadi milik fisik kita...
Kata Hati bila kita mau menelitinya dengan lebih jeli ia selalu ingin berbuat yang baik dan melakukan yang tidak pernah melanggar parintah dari Sang Pencipta Hati...

Hati selalu terkotori karena kita yg selalu memberi celah dan peluang untuk setan meracuni...

Sesungguhnya hati memiliki kejemuan, sebagaimana jemunya badan. Maka berikanlah padanya anekdot-anekdot hikmah.

Adakalanya hati terasa jemu dengan apa yang selalu menghampiri ia setiap hari...
Hati juga jemu dengan amarah dan emosi kita...
Hati juga bosan dengan kekikiran kita akan harta yang kita miliki...
Hati juga lelah dengan kemunafikan dari paras-paras kita...
Hati juga butuh siraman yang membuatnya bersemi kembali...

Maka...

Siramilah hati dengan lantunan ayat-ayat suci-Nya...
Ajaklah hati untuk tegak berdiri menjalankan perintah shalat-Nya...
Gerakanlah hati agar tangan mau memberi, sesuai perintah-Nya untuk bersedekah...
Bimbinglah hati untuk sejenak duduk dimajelis-majelis-Nya...
Paksalah hati agar mau bercerai dari hawa dan nafsu yang selalu mengikuti...

Maaf bila ada kata-kata yang salah...^__^

Wasalammualaikum warohmatulahi wabarokatuh...

Note : Sumber catatan dari buku "Tanyalah AKU Sebelum KAU Kehilangan AKU Kata-kata Mutiara Ali Bin Abi Thalib"

Wiwid Pr@dit@

Ibu...

Ibu...sosok mu sungguh mulia...
Pengorbanan mu sungguh tiada terkira...9 bulan 10 hari kau mengandungku...kau berikan ku kehangatan dalam rahim mu....
Sakit karena ku tak pernah kau pedulikan...kala dg nakalnya ku tendang-tendang perutmu....hingga membuat mu meringis kesakitan...
Ngilu karena beban ku dalam rahim mu tak pernah menyurutkan langkahmu tuk tetap menunaikan kewajiban kepada Sang Pemberi Kehidupan...

Ibu...sosok mu sungguh tak akan tergantikan...
Berhari-hari bahkan berbulan-bulan sakit kau rasakan tapi tak ada keluh yang kau keluarkan....tapi dengan penuh kasih kau belai aku yg masih dalam perut mu seraya mengidungkan kidung kerinduan akan kehadiran ku di kelak kemudian...

Ibu...sosok mu tak akan pernah bisa terlupakan..
Hari yang kau tunggu pun telah datang....kau mengerang kesakitan...keringat dan darah bercucuran bahkan air mata disudut matamu tak bisa lagi kau sembunyikan...
Untaian tasbih menemanimu menjalani perjuangan demi kelahiran sang buah hati...

Ibu...sosok mu akan senantiasa terpatri dalam hati...
Tangis ku pun pecah...tak ada lagi sakit tergambar di wajah mu yang kelelahan...tapi senyum bahagia dan puji-pujian kepada-Nya...tatkala makhluk mungil itu telah berada dalam dekapan kehangatan mu...

Hari berganti hari...bulan berganti bulan...tahun demi tahun telah saling meninggalkan...sosok bayi mungil mu kini sudah tidak ada...yang adalah sosok wanita yang telah dewasa...karena tempaan didikan dan kasih sayang mu...

Tapi apa yang telah kuberikan kepada ibu ku...??
Hanya kesusahan dan kedukaan yang selalu ku suguhkan...
Dosa selalu membayang setiap dalam tidur ku...bagaimana agar ku dapat membahagiakan ibu ku...??
Meski tak pernah sepatah pun pinta terlontar dari sudut bibir mu...

Ibu...
Ketulusan mu dalam memperjuangkan hidup ku tak akan pernah bisa kubayar dengan apapun....
Keikhlasan mu dalam mengasuh ku tak ternilai dengan harta sebanyak apapun...

Ibu...
Kini sosok mu begitu renta...keriput diwajah dan kulitmu selalu membuat ku terluka...
Tak ada yg bisa kulakukan untuk membuat mu bahagia...bahkan kini kau pun kutinggalkan demi sebuah pengharapan...

Ibu...
Andai sekarang kau ada dihadapan ku...ingin ku simpuh dan mencium kaki renta mu seraya memohon maafkan segala kesalahan ananda mu...

Ibu...
Andai sekarang kau ada didepan ku...ingin ku tenggelamkan tangisku dalam pelukan hangat mu...seraya kurasakan degup jantung mu yang selalu membuat ku resah...

Ibu...
Andai sekarang ku bisa langkahkan kaki ku dihadapan mu...ingin ku rebahkan sejuta kerinduan ku dalam pangkuan mu...ingin kurasakan belai mesra tangan tua mu di rambut ku...

Ibu...
Andai kelak langkah ku membawa ku pulang kembali dalam pangkuan mu...ingin ku basuh sucinya kaki mu dengan air mata penyesalan ku karena teringat akan kenakalan ku...

Ibu...
Meski kini ananda jauh dari mu...tapi nama mu lah yang pertama ku sebut dalam setiap bait doa-doa ku...

Ibu...
Dengarlah kidung kerinduan ku akan hadir mu...
Betapa ku rindu derai tawa mu ketika kau mendengar cerita ku di rantau...
Betapa ku miris melihat kau menangis kala kau dengar diri ku terkapar sakit...

Ibu...
Kidung rindu selalu mengiri langkah ku sepanjang hari...
Tak bisa ku lupa sederetan nesehat mu kala keputusan ku tuk pergi mencari rezeki di bumi lain milik Sang Illahi Rabbi...
Tak bisa ku lena tatkala kau berusaha sembunyikan wajah sedih mu ketika kucium ke dua tangan mu...

Ibu...
Percayalah amanah mu akan selalu ku jaga...
Nasehat mu akan selalu ke ingat...
Petuah mu akan selalu ku semai dalam dada...

Ya Alloh Ya Rahmaan Ya Rahiim...
Ampunilah segala dosa dan salah ibu ku...jagalah beliau seperti beliau menjaga ku...
Sayangi lah beliau seperti beliau menyanyangi ku selama ini...Amin.

Wiwid Pr@dit@

Kasidah Cinta KITA...KAU dan AKU...

Cinta laksana bahasa kalbu yang selalu setia menyapa, meski terkadang bahasa itu salah menafsirkannya...



Cinta ibarat bangunan yang menjulang tinggi diwarnai dengan sejuta
imajinasi, tapi kemudian roboh rata dengan tanah ketika dia merasa
tersakiti...



Cinta laksana musafir yang kehausan dan kelaparan...bergerak mencari
tempat melepas dahaga dan lapar meski terkadang langkah cinta itu
sungguh menyesatkan...



Tapi jika cinta datang karena-Nya maka hanya dengan satu ikatan suci pernikahan lah cinta yang sesungguhnya telah menyapa...



Cinta yang sebenarnya adalah bukan bagaimana AKU memandangmu atau bagaimana KAU memandangku dengan tatapan mesra...tapi...



Cinta yang sebenarnya adalah bagaimana KITA...KAU dan AKU memandang
satu arah bahwa cinta itu adalah perwujudan taqwa KITA...KAU dan AKU
dalam menggapai tujuan cinta yang setia dalam ibadah kepada-Nya...



Karena hanya dengan kesucian cinta dalam pernikahan lah yang akan
menjadikan KITA...KAU dan AKU halal dalam bergandengan tangan menuju
keridhoan-Nya...



Karena kesucian cinta yang berdasar iman kepada-Nya, tak akan pernah melirik kepada para pendusta agama-Nya...

Karena kemuliaan cinta yang berdasar taqwa kepada-Nya, tak akan pernah
menoleh kepada para penzina yang mengotori dunia-Nya dg dosa...

Karena keindahan cinta yang berdasar kepada indah surga-Nya, tak akan
pernah berpaling kepada para pemabuk yang durhaka kepada
nikmat-nikmat-Nya...



Indah cinta itu hanya akan menjadi milik kita...KAU dan AKU...yang telah dihalalkan dalam ikatan suci-Nya...



Kau yang akan menjadi pertama dan terakhir menyentuh pipiku dengan kedua tanganmu setelah kau basuh dengan suci air wudhu-Nya...

Kau yang akan menjadi pertama dan terakhir meraih tanganku untuk berdiri menunaikan shalat kepada-Nya...

Kau yang akan menjadi pertama dan terakhir menuntun bibirku membaca indah ayat-ayat-Nya...

Kau yang akan menjadi pertama dan terakhir menemaniku dalam buka dan sahur shaum kepada-Nya...

Kau yang akan menjadi pertama dan terakhir yang akan selalu
mengingatkan ku kepada-Nya...Dzat yang telah menyatukan kembali tulang
rusukmu yang menjadikan ku ada disampingmu...



Indah Cinta-Nya yang akan membawa KITA, KAU dan AKU bertemu dalam
birunya rindu...menyatukan kembali tulang rusukmu yang kau pinjamkan
kepadaku...

Wiwid Pr@dit@

Bila cinta hadir karena-Nya....

Coba diam sejenak....pejamkan mata sesaat...
Dengarkan suara angin...amati daun yang bergemerisik...
Biarkan gemuruh angin mempermainakn ujung-ujung telingamu...
Dan dengarkan lirih apa kata hatimu...

Pernahkan kau coba menebak apa yang tersembunyi dalam lubuk hatimu...
Pernahkah kau coba menerka rasa yang bergemuruh dalam dadamu...
Pernahkah kau coba menelisik bilik-bilik dalam sudut nuranimu...
Pernahkah kau coba meredam gejolak dalam gemuruh darah muda mu...

Lantas jawaban apa yang kau temukan di dalam sana...

Sebait kata penuh makna meski kadang salah menempatkannya...

C.I.N.T.A...

Cinta tidak perna salah...hanya kita yang membuatnya salah...
Cinta tidak pernah kotor...hanya kita yang mengotorinya...
Cinta tidak pernah layu...hanya kita yang tak pernah menyiraminya...
Cinta tidak pernah pergi...hanya kita yang malas menghampirinya...

Karena cinta-Nya selalu ada dalam diri kita, meski kita tak menyadarinya...
Karena rindu-Nya selalu ada dalam lubuk hati meski kita selalu menutupi...

Maka tempatkanlah cinta-Nya dalam lubuk hatimu yang paling dalam agar tak pernah hilang...
Maka sematkanlah rindu-Nya dalam birunya bingkai hatimu agar tak pernah DIA meninggalkanmu...
Maka biarkanlah hanya sucinya air wudhu-Nya yang akan menjadi yang pertama dan terakhir menciumi wajahmu...sebelum kehadirannya...
Maka biarkanlah busana taqwa-Nya yang akan menghangati raga dan tubuhmu sebelum dia yang berhak memelukmu...
Maka biarkanlah hanya ayat-ayat-Nya yang akan selalu menemani tidurmu sebelum dia yang halal membelaimu dan mengantarmu dalam mimpi....
Dan biarkanlah sujud-sujudmu dalam shalat kepada-Nya yang akan menopang ragamu kala kesedihan dan kegembiraan datang sebelum ada dia yang akan selalu menjadi sandaran mu dalam segala keadaan...

Tapi...

Janganlah jadikan hadirnya dia sebagai pengganti cinta dan rindumu kepada-Nya...
Jadikanlah dia hanya yang ke-dua dalam hatimu...
Jangan tempatkan cinta dan rindumu kepadanya dalam hatimu...
Biarkan hatimu hanya terukir indah dengan cintamu kepada-Nya...
Biarkan kalbumu tetap membiru dengan kentalnya rindumu kepada-Nya...

Tempatkanlah dia cukup di bening matamu...
Hingga ketika dia pergi meninggalkanmu hanya kekar punggunngnya yg dapat kau lihat...
Hingga ketika engkau memejamkan mata dan pergi meninggalkannya hanya senyum yang dapat dia lihat bukan tangis yang menyayat...

Hiasilah selalu hatimu dengan cinta kepada Rasull dan Rabbmu...
Hiasilah selalu kalbumu dengan rindu ingin bertemu dengan Rasull dan Rabbmu...
Maka cinta dan rindu yang sesungguhnya akan kau temui...

Cinta yang berkiblat kepada perintah dan larangan-larangan-Nya...
Cinta yang akan taat kepada batasan-batasan syariat-Nya...
Cinta yang akan berakhir dalam hasrat halal sunna Rasull-Nya...

Wiwid Pr@dit

Ketika cinta harus pergi...

Terhenti sesaat langkahku diujung jalan...
Coba kutebarkan pandangan keseluruh pojok tepian...
Masih segar dalam ingatanku kala kau berpesan di tepian malam...
Janganlah mudah menyerah ukhti ku...
Hadapilah semua rintangan...
Aku akan menunggumu diujung perjalanan...

Dan ketika lelah kakiku sampai diujung perjalanan...
Mataku nanar menatap setiap tikungan, ku cari sosokmu disana...
Tapi tak ketemukan siapapun di sana...
Apalagi sosok ragamu...
Tersadar ku dari angan dan harapan semu itu...
Kau tak layak menjadi kekasihku...

Kau tak sekuat yg kubayangngkan...
Kau tak setegar yg ku harapkan...
Kau tak sesuai dengan lisan yg kau ucapkan...
Kau tak sebaik yg kunantikan...

Diujung perjalanan kembali terlintas dalam alam pikiran...
Jika bukan dirimu yang akan kusandingkan lantas siapa yang setia menungguku...
Di ujung jalan...???
Tanya yg seharunya tak terlintas dalam pikiran...
Hanya DIA yang selalu menungguku...
Hanya DIA yang selalu ada untuk ku...
Hanya DIA yang setiap saat selalu terjaga mengawasiku...
Hanya DIA yang selalu memenuhi pintaku...

Hanya DIA yang selalu setia mencium wajahku dengan segarnya air wudhu-NYA...
Hanya DIA yang selalu setia menggenggam jemariku dg tasbih dalam dzikir-NYA...
Hanya DIA yang selalu memeluk mesra hatiku dengan panggalian adzan-NYA...
Hanya DIA yang selalu memberiku sentuhan hangat ragaku dg shalat-shalat-NYA...
Hanya DIA yang selalu mengantar tidurku dg alunan cinta ayat-ayat-NYA...

Bagaimana mungkin terlintas dalam anganku tuk menjadikanmu sebagai kekasihku...?
Jika sebatas itu cintamu kepadaku...
Jika sebatas itu kau mampu melindungku...
Jika sebatas itu langkahmu sudah terhenti...
Jika sebatas itu kau mampu penuhi pintaku...
Jika sebatas itu mimpi indahmu untukku...

Duhai Kekasihku...Ya Allah Ya Rahman Ya Rahiim...
Jika lisanku tak bisa kujaga apalagi dengan hatiku...
Apakah masih pantas ku bermohon kepada-MU...
Untuk tetap dalam hatiku...
Untuk tetap menghiasi bingkai cintaku...
Untuk tetap menjadi birunya rinduku...

Ya Allah Ya Samii Ya Bashiir...
Masihkah Kau berkenan mendengar doa hamba-MU yang kerdil...
Masihkah Kau berkenan melihat keberadaan hamba-MU yang penuh noda ini...
Masihkah pintu ampunan-MU ada untukku...
Atas ketidaksetiaanku kepada-MU...
Atas ketidasempurnaanku dalam mencintai-MU dan Rasull-MU...

Ya Allah Ya Lathiif Ya Ghafuur...
Izinkanlah kini aku tuk melangkah dan bertumpu hanya pada siang-siang-MU...
Izinkanlah kini aku tuk berbaring hanya kepada malam-malam-MU...
Izinkanlah kini aku tuk membasahi sajadahku dalam sujud-sujudku kepada-MU...
Izinkanlah jemariku mengitari tasbih dalam menyebut nama-MU...
Izinkalah sejuk air wudhu-MU tuk selalu mencumbui setiap ruas ragaku...
Izinkanlah aku hanya untuk mencintai dan merindukan-MU dan Rasull-MU...

Wiwid Pr@dit@

Catatan Penantian...

Asalammualaikum...calon pendamping hidupku, dermaga tempat kapalku berlabuh kelak, tempatku merajut tawa dan bahagia, tempat ku menjalin cinta dg dasar kecintaan kepada-NYA...bagaimanakah keadaanmu sekarang...? Sebait doa kan selalu aku untai sepanjang malam, dimanapun kini kau berada kuharap kebahagiaan serta cinta-NYA senantiasa bersamamu.

Duhai calon suami ku...
Entah dimana kini keberadaanmu hanyalah Rabbku Yang Maha Mengetahui...tapi dengarlah bait-bait kerinduanku untuk mu datang menjemputku dan beriringan kita akan melangkah, beribadah hingga dapatlah bermuara pada surga-NYA yg indah....

Wahai calon pelabuhan hatiku....
Disini aku akan setia menanti kehadiranmu...meski semakin hari usiaku semakin bertambah, hingga gurat-gurat lelah sering membayang diwajah...setia menemani dalam penantianku untukmu hingga letih ku bisa berlabuh...kala malam datang menjelang bait-bait doa ku persembahan kepada-NYA...agar mempermudah jalanmu untuk menjemputku meniti jalan bersama...menyatukan hasrat dan kerinduan untuk menjalankan hidup sesuai dg titah-NYA juga sunnah Rasull-NYA....

Duhai calon dermaga pelabuhanku...
Ada tanya yg selalu datang menggoda jiwa...?? Gerangan apakah yg membuat langkahmu begitu sulit tuk membawamu menemuiku...? Apakah yg kau pikirkan? Apa yg kau ragukan dan takutkan? Jumlah rupiah untuk menikah? rumah mewah untukku berteduh? Kenapa tak pernah kau tanya dermaga seperti apa yg selalu kuinginkan...

Duhai calon suamiku...
Bukan dermaga yg mewah yg kunanti, dg tiang-tiangnya yang megah, yg berisikan gunungan emas dan rupiah...tapi kuinginkan sebuah dermaga yg sederhana, yang diliputi tingginya tiang ketaqwaan kepada-NYA, dermaga yang kokoh dengan shalat-shalat bermohon kepada-NYA, dermaga yg tak pernah sepi dari alunan ayat-ayat-NYA, yang tak pernah lengang dari shalawat untuk Rasull junjungannya, dermaga yg diliputi kesahajaan dan kesederhanaan dari penghuninya...dermaga yang dipenuhi cinta dan kerinduan akan Rabbnya...dermaga yg selalu ada air mata ketakutan akan dosa-dosanya...

Duhai insan calon imam ku...
Apa lagi yg kau pikirkan...?? Apa lagi yg ingin kau tanyakan...?? Apalagi yg membuatmu masih menunda tuk meminangku...?? Aku ingin selalu ada disampingmu...menemanimu setiap waktu menunaikan amanah yang harus kau tunaikan...?? Seberat apapun itu...biarkan ku ada menemanimu...

Wahai calon suamiku yang selalu kunanti...
Siapapun adanya dirimu, dimanapun dirimu sekarang, dan bagaimanapun keadaanmu sekarang...aku akan selalu setia menanti...Ku yakinkan bahwa Allah SWT Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Mengetahui dan Maha Segala-galanya...jauh lebih mengetahui semua yg terbaik untuk ku dan untuk mu...sebuah buku kehidupan telah disiapkan oleh-NYA untuk kita...ku ingin berjalan beriringan denganmu tuk menggapai ridho-NYA dan bermuara di surga-NYA...Amin.

Dariku yang selalu setia menantimu dan merindukanmu...

Wiwid Pr@dit@

Aku dalam doa...

Kala SUBUH datang menjelang, dimana kita berada...?
Kadang lena masih menggelayuti jiwa dibalik selimut berwarna jingga...

Ketika DZUHUR datang dimana kah kita?
Bergulat dengan lapar dan dahaga lupa dengan indah suara adzan-NYA yg memanggil kita...

Hingga ASHAR-NYA datang menyapa...
Kadang kita masih berkutat dengan dunia...tuts-tuts komputer, hp menjadi warna sendiri dengan ditemani secangkir kopi...pura-pura tuli dengan ajakan-NYA...

Rona jingga mulai menyapa menyambut datangnya senja MAGHRIB-NYA
Hadir lintas pikiran setan bahwa itu hanya warna kelam sebagai pengantar malam untuk menuju peraduan...

Hingga datangnya malam waktu ISYA-NYA pun lembut menyapa...
Setanpun kembali datang, membawa jiwa-jiwa dalam kelelahan yg panjang, membiarkan penat menyapa raga kita, menebarkan wangi selimut jingga dan mengajak bercumbu dalam mimpi-mimpi indah karna terkintas dalam alam pikir waktu ISYA-NYA masih panjang...

Waktu wajib-NYA saja kita buang sia-sia...bagaimana kita bisa terjaga di sepertiga malam-NYA
Hanya terlewati dengan dengkuran dan dengusan nafas tak beraturan...

Terlintaskah dalam pikir kita kala itu jika pagi nafas tak lagi menyusup dalam raga kita...?
Semuanya menjadi akhir dari segalanya...
Sesal akhir tiadalah guna...
Bagaimanakah kita harus bangga dengan dunia yg sementara...
Bagaimana jika semua pergi....
Bagaimana bila saatnya waktu terhenti tanpa kita sadari...
Bisakah semuanya diulang...???
Semuanya menggeleng, semua terdiam tiada mengerti...
Yang terbaik hanyalah segera bersujud selagi "DIA" masih memberi kita waktu karena..
Bila semua tlah berakhir teman sejati hanyalah amal...
Bukan harta yg menggunung, jabatan tinggi dan wajah yg cantik dan rupawan...

Seharusnya kita masih bersyukur karena kita masih diberi waktu...masih bisa bertemu dengan mentari pagi, melihat rumput dan dedaunan bergoyang tertimpa embun, bercumbu dengan bintang-bintang kala malam datang, jika bukan karena cinta kasih dan kehendak Sang Illahi Rabbi akan kah semua itu kita dapati...??

Ya Allah Ya Rahmaan Ya Rahiim....Jadikanlah kami semua hamba-hamba-MU yang tiada lalai dengan titah dan panggilan-MU untuk mengurai doa dalam sujud-sujud kepada-MU setiap waktu...Kala Pagi datang sampai Penghujung Malam-MU menjelang...
Berilah kami hidayah-hidayah Indah-MU agar kami terlindung dari perkawinan antara hawa dan nafsu...

Ya Allah...Yang Maha Melihat lagi Maha Mendengar Segalanya...
Betapa kami kerdil dihadapan-MU...
Pantaskah kami semua mendamba wangi surga apalagi indah cinta-MU...
Sementara noda kotor dan dosa-dosa menghiasi raga kami...

Ya Allah...Jika masih mungkin kami meminta berilah kami waktu untuk mengurai bait-bait doa dalam sujud taubat kami....berilah kami kesempatan untuk mengumpulkan bekal demi sebuah perjalanan panjang dan kehidupan yang lebih kekal dan abadi....Kehidupan Yang Sebenarnya...

Sebuah renungan untuk diri yang kerdil ini...dan ingin berbagi buat semua sahabat...
Asalammualaikum'alaikum wr. wb salam hangat ukhuwah untuk semua teman dan sahabat....selamat beraktifitas semoga senantiasa dalam kebaikan-NYA...Amin.

Semoga ini bisa menjadi renungan kita bersama.

Wiwid Pr@dit@

Nota Penyesalanku....

Lembayung senja terlihat diujung langit, sejenak membuat aku terpaku...kulihat daun-daun pepohonan bergoyang tertiup angin, sejenak pikirku melayang kemasa silam...coba kuingat semua kejadian dalam catatan kehidupan...

Ada sedih dan ada bahagia...coba kubandingkan antara keduanya...Ya Tuhan sore ini baru aku menyadari betapa telah banyak nikmat-MU yang kudustakan...Sedih yang datang, duka yang selalu menyapa, air mata yang selalu bersimbah, tidaklah ada artinya dibandingkan bahagia yang selama ini kurasa...

Bahkan tanpa kusadari bahwa nafas yang sampai detik ini KAU titipkan dalam jasadku adalah nikmat terbesar-MU...
Ada segumpal kelu dalam dadaku...ada sebongkah sesal membebani langkahku...jika ku ingat semalam akan tangisku...sungguh betapa malunya aku...air mata ku bersimbah bukan karena dosa-dosaku tapi karena tak ikhlasnya hatiku akan ketetapan-MU...

Ya Allah...masih pantaskah sesal itu ada didalam hatiku...??
Masih layakah aku memohon kepada-MU...??
Masih bolehkah kumenangis tuk taubat kepada-MU...??
Masih adakah sisa waktu untukku menyadari semua kesalahanku...??
Akankah KAU marah dan murka kepadaku...??

Seribu tanya rasanya tak cukup bagiku untuk mengungkapkan sesal dan maluku...
Waktu semalam telah berlalu, seakan ada sesuatu yang tak ingin kutinggalkan...
Sampaikah hari ini umurku ke penghujung malam-MU...??
Dengan kertas dan pena ini ingin kukumpulkan dan kugumpalkan menjadi satu...
Semua...
Keluhan, kesedihan dan kepedihan ku dalam satu bait kerinduan...
Bahwa semua ini bukanlah ujian-MU untuk ku, tapi sedikit cambuk kecil pelajaran-MU melalui "Dia"... untukku...

Kusingkirkan debu dan kelu yang masih melekat dalam hatiku...
Coba kuusir kebencian, kemarahan, dengki dan dendam dari kalbuku...
Ingin kuganti semua itu dengan kenikmatan ku dalam mencumbui malam-malam-MU dengan sujud-sujudku...

Jika semua sedihku ini adalah nikmat cinta-MU maka baringkanlah aku dalam kenikmatan itu...
Jika airmata ku kemarin adalah pupuk rindu-MU maka biarkanlah kusemai dalam bilik-bilik hatiku..
Jika kemarahan ku kemarin adalah membuat-MU murka kepada ku biarkanlah kulantunkan ayat-ayat-MU agar KAU berkenan mengampuni dosa dan khilafku...
Jika kehadirannya kemarin adalah ujian-MU buatku maka itu adalah pupuk bagiku untuk semakin mencintai dan merindukan-MU...

Kini biarlah aku tenggelam dalam hari-hariku bersama nikmat cinta-MU...
Biarkan ku berbaring hanya dalam dekapan kerinduan malam-malam-MU...
Biarkan jari-jariku sampai kaku mengitari tasbih dan menyebut indah nama-MU...
Biarkan mulut dan bibirku hanya melantunkan ayat-ayat cinta-MU...
Biarkan hanya buku dan pena yang menjadi guruku...
Biarkanlah hanya doa dalam shalat-shalat kepada-MU sebagai tiang penyangga ragaku...
Biarkan hanya Kitab suci-MU yang menjadi panutanku...
Biarkan hanya Rasull-MU yang menjadi tauladan bagiku...
Dan hanya kemahaan-MU yang bisa menolongku...
Ya Allah Ya Rahmaan Ya Rahiim terimalah sujud taubatku...ampunilah semua dosa-dosa, kesalahan, dan kekhilafanku kemarin, esok, lusa dan selamanya...

Dan biarkan aku dalam kesendirianku...
Karna dalam kesendirianku ketemui nikmat cinta-MU...
Maka biarkanlah hatiku tertawan hanya kepada keasyikan dan kenikmatan bersama-MU...
Biarkan ku teruskan perjalanan ini hanya bersama ketetapan-MU...
Ceraikanlah hawa dan nafsu dalam diriku agar aku tak tenggelam dalam gemerlap dunia yg sering menyesatkan aku...


By : Wiwid Pradita.

CINTA....

Panasnya terik mentari siang sungguh menyengat bisa kubayangkan langkah orang diluaran sana yang kepanasan, tapi dinginnya udaha AC diruangan juga tak menjanjikan dingin yang menyejukan. Penaku terus bergerak menyusuri tepian buku mencumbui garis-garis diwajah putihnya mencoba mengurai dan mencari makna apa itu sebebanya CINTA...???

Cinta fitrah manusia, perasaan yang dimiliki semua manusia yang dikaruniai sekeping hati, dari sekeping hati itulah kita berusaha memaknainya bagaimana sebenarnya cinta...seperti apakah ia...?? lembut atau kasar kah perangainya...??

Sebagian dari kita selalu salah memaknainya terkadang terlalu mudah atau malah dimudahkan dianggapnya hanya sebatas perasaan tanpa kiasan, perasaan tanpa bingkai sehingga cinta tak lebih dari lautan kebohongan dan saling menyakitkan. Tak perna ada lugas yang menegaskan bahwa cinta itu adalah perasaan yang dititipkan-Nya kepada kita...agar kita bisa menjaganya hingga cinta itu kokoh dan berbuah manis dari cabang yang dihasilkan antara perkawinan cinta dan keindahan.

Kebodohan kita memaknai cinta yang kadang membawa petaka dan nestapa, nestapa ketika cinta tak berakhir bahagia, duka yang melanda ketika takdir-Nya berkata dia bukan jodoh kita, tanpa kita sadari bahwa ketetapan-Nya tidaklah pernah salah. Cobalah tanya dalam sudut nurani...

Cinta seperti apa yang tidak pernah saling menyakiti...

Cinta seperti apa yang selalu bisa memahami...

Cinta seperti apa yang selalu bisa memberi apa yang menjadi pinta hati...

Cinta seperti apa yang selalu menjaga perasaan dan hati...

Jika bukan Cinta Sang Illahi Rabbi...

Karenanya kelak bila cinta itu datang janganlah cinta itu kau letakan dalam hati cukupkanlah kau letakan ia hanya dalam bening matamu agar ketika ia pergi meninggalkan kita maka cukuplah air mata yang menghapusnya dalam tangis sesaat...

Biarkanlah hatimu dihiasi cinta hanya kepada Sang Illahi Rabbi...

Karena sesungguhnya DIA Sang Pemilik Dari Cinta Hakiki mengajarkan bagaimana memahami cinta itu sendiri...karena---

Cinta itu selalu mendengar apa yang tak bisa diungkapkan....

Cinta itu selalu memahami apa yang tak bisa dimengerti...

Cinta itu saling memberi ketika kurang menghampiri...

Cinta itu saling menghargai perasaan pasangan...

Cinta itu bukan saling menyalahkan "ini salah mu" tapi cinta adalah saling memaafkan " Maafkan aku"...

Cinta itu bukan tuntutan hati "Kamu dimana sich" tapi lebih pemahaman keadaan " Aku ada disini"...

Cinta itu bukan hanya ingin dimengerti "Gimana sich kamu" tapi juga harus mau mengerti " Aku ngeri koq...

Cinta itu seperti burung yang bebas terbang mengepakan sayapnya, ketika kita mencoba menangkapnya maka ia akan semakin jauh terbang melukiskan bayangannya di luas cakrawala, tapi ketika kita membiarkannya terbang bebas terkadang ia akan datang dikala kita lupa dan sudah tidak mengharapkannya.

Cinta itu bisa membuatmu sedih dan bahagia, maka berikanlah cinta mu kepada yang bisa membuatmu tersenyum bahagia...

Cinta itu bisa menghargai kamu sekaligus bisa melecehkan mu maka berikanlah cintamu kepada yang bisa menghargai dan menjaga perasaan mu...

Cinta itu bagaimana membuat kata MU dan KU menjadi satu ikatan dalam balutan kata KITA...Ya KITA...kita bersama menyatukan hasrat dalam dekapan ridho-Nya ikatan suci...

Cinta itu bukan bagaimana kita menjadi pasangan yang sempurna tapi cinta adalah bagaimana kita bisa mencintai pasangan kita dengan sempurna dan bisa melengkapi ketidaksempurnaan kita...


Karena kesempurnaan cinta hanyalah milik-Nya....




Wiwid Pr@d!ita



Kekuatan dalam kesendirian...

Dalam sendiri terasa letih langkahku bergerak dan melangkah tertatih...menyusuri setiap lorong-lorong dalam sisi hidupku...meninggalkan jejak yang mudah hilang dan lenyap terbawa angan. Dekapan nelangsapun masih enggan beranjak ditemani dengan sahabat setianya cucuran air mata nestapa terkadang masih suka menyapa...hingga hadir nelangsa melukiskan khayal tentang keberadaanmu,,,

Hadirmu yang dulu selalu ada untuk ku...

Sapaan lembutmu yang dulu selalu kurindu...

Senyummu yg selalu menenangkanku...

Genggaman tanganmu yang selalu menjadi kekuatanku...

Tapi kini dalam hitungan waktu yang sungguh singkat senyum mu tak lagi bisa kulihat dan kutatap, senyuman dan tawa mu hilang tanpa meninggalkan jejak, haruskah aku berteriak pada seisi jagat agar mereka bisa membantuku menemukan mu...?
Keringat dan peluh selalu menghiasi keningku dan membasahi ragaku mengantarkanku dalam kelelahan panjang dan penantian yang tiada berujung...terkadang anganku suka melayang andai aku bisa seperti elang, ya...elang...memiliki sayap yang kokoh dan kekar inging kukitari langit-Mu yang luas tak bertepi...coba mencari jejak dan bayang yang tertinggal...mengepakan sayap menembus awan yg tinggi menjulang mencari setiap tepian langit-Nya untuk melepaskan nestapa yg selalu datang menyerang...tapi sadar ku datang menampar semua hanya dalam khayalan AKU adalah AKU...ELANG adalah ELANG...

Aku dan Elang berada dalam dimensi dunia yang berbeda dunia MANUSIA dan HEWAN...bagitupun yang kini kurasa dengan hadirmu...
Ada dirimu tak lagi kurasa dalam dimensi waktu dan hidupku...semua terasa hampa, gelap dan tak bermata...kenapa semua ini harus menjadi akhir segalanya...? Perjalanan yang panjang hanya berakhir dalam penantian yang berujung penderitaan...tapi sungguhpun terkuras air mata bahkan berubah darah semua tak akan merubah kehendak-Nya...Lamunanku beranjak membawaku tenggelam dalam bait-bait sajak...tak seharusnya aku merasa terpuruk dan merasa dibelenggu rasa pilu yang terkadang membuatku jemu dan hatiku jadi membatu...bukankah semua sudah ada yang mengatur...? Perputaran waktu adalah milik-Nya...segala sesuatu adalah titipan-Nya...jadi apa yang harus kutangisi dan kusesali...? kenapa tak coba kugali kekuatan yang ada dalam diri meski kini sendiri menjadi sahabat setia yang selalu menemani...

Kini kukikis habis nestapa dan duka yang selalu menghampiri...kularang mereka menyentuh raga ini...tak ada lagi sedih dan air mata apalagi menangisi jasad yang tidak tahu diri...kini dinginnya malam menjadi tempat setiaku melabuhkan sejuta hasrat rindu...
Kubiarkan diriku tenggelam dalam dekapan malam-Nya...kucumbui setiap ruas malam-Nya dengan doa dan doa...kuhiasi awal dan akhirnya malam dalam untain ayat-ayat cinta-Nya...tak kubiarkan sejenak cinta dunia mengalahkan cinta-Nya...karena dalam kesendirian kutemukan kekuatan dari keberadaan-Nya...

Kini hanya cinta-Nya yang selalu setia menemani...memenuhi apa yg ku pinta...mendengar apa yang kumau...setiap jengkal waktu adalah miik-Nya yang tak akan kusia...berpacu aku dengan waktu dan debu...mencari karunia-Mu yang tersimpan dalam setiap lembaran pergantian malam dan siang-Mu...sejenak kutoleh kebelakang kulihat bayangmu berselubung punggung tersisa dalam pekatnya dosa-dosamu...tak lagi ada air mata dan sedih melihatmu melangkah pergi...kususut duka dan kusongsong dunia bahwa hadirmu hanyalah membawa nestapa tanpamu aku bisa mendapatkan cinta yang lebih berharga...yakni Cinta-Nya yang sungguh tiada duanya...

Kini sapaan lembutmu tak lagi ku nanti...

Cintamu tak lagi kurindui...

Senyummu tak lagi ingin kumiliki...

Geganggaman tanganmu tak lagi kuingini...

Sapaan mentari dan indahnya alam-Nya yang bertasbih yang selalu kurindui...dekapan malam-Nya yang selalu kunanti...ampunan-Nya yang selalu ingin kumiliki...segalanya tentang cinta dan kemahaan asma-Nya yang kini mampu membuatku tak berpaling apalagi menyesali apa yg sudah terjadi...kini "Pergilah kau kemanapun tempat yang kau sukai..." tlah kutemukan cinta yang hakiki dan lebih berarti yakni Cinta Sang Illahi Rabbi...
Tak lagi aku merasa sendiri dan sepi...tapi justru dalam sendiri hidupku lebih berarti sejuta kebahagiaan kutemui, hawa kekuatan kudapati, dan itu kutemukan dalam KESENDIRIAN...Kekuatan Dalam Kesendirian.




Wiwid Pr@d!t@