Pages

Rabu, 26 Januari 2011

Sajak dipenghujung malam...

Setitik embun

tak sama

dengan setetes air mata

setitik embun mengantar mentari menyambut pagi

setetes air mata mengantar duka yg meranyapi

Sendiri

terdiam

terpaku

merenung

seakan dikejar pertanyaan
nyata ataukah hanya sekedar mimpi...?

Helaan nafas semakin terasa berat
menemani malam yg semakin pekat

Malampun semakin jauh meninggalkan dengkuran nafas
tapi kantuk tak jua kunjung menyapa

Pena dan kertas menjadi sahabat sejati ditengah malam sepi
saat terasa lelah datang kala lidah ini melantunkan bait-bait ayat-Nya

Sebait kata menjadi pemungkas malam yg melelahkan

" Tlah kupangkas pendek batang-batang harapan, tlah kurapikan ranting-ranting mimpi yg menghiasi, tlah kususun lembaran kesabaran, tlah kubentangakan samudera keikhlasan, dan tlah kupupuk harapan baru hanya bersama cinta dan keridhaan-Mu "

By : Wiwid Pradita


0 Comments:

Post a Comment